Tatanan imajiner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 14:
Lacan menjelaskan bahwa hubungan antara tatanan imajiner adalah tatanan di mana tidak ada perantara antara diri dan benda, antara diri dan obyek hasrat, antara diri dan ide atau konsep. [[Subjek (filsafat)|Subjek]] masuk ke dalam [[tatanan simbolik]] dan mengenal penanda. Penanda inilah yang menjadi perantara yang absen dalam tatanan imajiner. Dengan menamai benda, seorang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] memiliki perantara antara dirinya dengan yang lain. Hal ini menciptakan individualitas pada diri sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] dengan cara membawanya keluar dari tatanan imajiner. Dengan menamai benda, seseorang jadi berjarak terhadap sang benda, menempatkan benda terlepas dari dirinya dan bukan dirinya. Benda adalah yang lain. Penanda dan efek pembedaan simbol inilah yang dibutuhkan dalam pembentukan [[Subjek (filsafat)|Subjek]].<ref name=":3" />
[[Neurosis]] dipengaruhi dalam tahap transisi ke [[tatanan simbolik]], sedangkan seorang [[psikosis]] tidak pernah mengalami hal tersebut secara utuh. Neurosis kehilangan hubungan simbolik dari penanda yang menghasilkan inti struktur dari kelainannya. Neurosis menekan gejala-gejala ("penanda") dari "yang ditandakan"; dimana seorang neurosis menekan makna dari "yang ditandakan". Hal ini menyebabkan seorang neurosis selalu kembali pada tatanan imajiner, pada ketiadaan perantara antara diri dan ide. Sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu membedakan antara [[Subjek (filsafat)|Subjek]], simbol-simbol, dan kenyataan. Sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu masuk ke dalam dimensi simbolik dari gejala-gejalanya. Dalam hal neurosis, [[Subjek (filsafat)|Subjek]] membangun pengalaman imajinernya dalam [[tatanan riil]]. Neurosis juga ditandai oleh kekacauan dalam penggunaan umum terhadap hubungan yang penting. Hubungan yang dimaksud adalah antara tanda-tanda yang saling memunculkan.<ref name=":3">Lemaire, Anika. (1977).
Penyembuhan pada pasien neurosis yaitu dengan cara transisi dari tatanan imajiner yang tidak disimbolkan pada tatanan imajiner yang bersimbolik. Penyembuhan dilakukan dengan cara mengembalikan rantai yang saling menyambung dan menopang simbol-simbol sampai didapat akses pada kebenaran dari wilayah tidak-sadar menuju wilayah kesadaran melalui [[metafora]] dan [[metonimi]]. Penyembuhan terjadi melalui pengintegrasian kembali pada wacana perkataan yang sebelumnya tidak rusak..<ref name=":3" /> Sedangkan untuk psikosis, Lacan mengacu pada [[Sigmund Freud|Freud]] yang membedakan psikosis dari neurosis dengan pemahamannya bahwa neurosis menekan kenyataan pada wilayah tidak-sadar, sedangkan psikosis menutupi kenyataan itu. Jadi, bagi Lacan, kata 'penekanan' hanyalah untuk [[neurosis]], sedangkan bagi [[psikosis]] yang terjadi adalah 'penutupan'. Bagi psikosis, penanda adalah sesuatu dan bukan perantara, tidak ada jarak antara dirinya dan segala sesuatu di dunia ini. Baginya, segala sesuatu di dunia ini adalah gambaran, bahkan kenyataan itu sendiri hanyalah sebuah gambaran. Tidak ada perbedaan antara "penanda" dengan "yang ditandakan". Lacan membahas kasus psikosis dalam seminarnya ''The Wolf! The Wolf!'' yang membahas kasus ''Wolf-man'' dari [[Sigmund Freud|Freud]]. Lacan beranggapan bahwa dalam psikosis penanda tertutup, penanda-penanda yang merepresentasikan tidak berkaitan dengan wilayah tidak-sadar sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]], tetapi masuk ke dalam kenyataan dan termanifestasi melalui perkataan dan pandangan sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] dalam bentuk halusinasi atau delusi.<ref name=":3" />
|