Tabheg: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mas.rurul (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mas.rurul (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Nasi tabheg. Tiap gulung nasi tabheg bisa mencapai panjang 1-2 meter..jpg|jmpl|185x185px|Nasi tabheg. Tiap gulung nasi tabheg bisa mencapai panjang 1-2 meter dan dapat dinikmati bersama oleh 10-15 orang.]]
'''''Tabheg''''' atau '''[[nasi]] tabheg''tabheg'' adalah makanan khas [[Jawa Timur]]<ref>[http://www.nuruljadid.net/2094/tabheg-cara-santri-eratkan-silaturahmi</ref>, khususnya di [[Madura]] dan wilayah tapal kuda ([[Pasuruan]], [[Probolinggo]], [[Lumajang]], [[Situbondo]], [[Bondowoso]], [[Jember]] dan [[Banyuwangi]]), berupa [[nasi]] yang diolah dan disajikan di atas gulungan daun pisang. Tidak ditemukan sumber yang menyebutkan [[sejarah]] pertama kali munculnya cara pembuatan [[nasi]] [[''tabheg]]'' itu, juga dari mana istilah itu muncul, namun ada kemungkinan istilah ''tabheg'' berasal dari akar yang sama dengan tabak dalam [[bahasa Indonesia]] yang berarti talam (tetampan) besar tempat menghidangkan makanan<ref>[https://id.wiktionary.org/wiki/tabak</ref>, sebab nasi ''tabheg'' disajikan di atas alas daun pisang yang sangat lebar sehingga bisa dimakan bersama-sama.
Nasi ''tabheg'' populer di kalangan [[pesantren]] [[Jawa Timur]] sebagai makanansajian khaskuliner ala [[santri]] yang biasanya dibawa oleh orang tua atau wali santri saat membesuk anaknya di [[pesantren]]. Dengan cara pembuatan dan pengemasan yang baik, nasi tabheg bisa tahan sampai dua hari. Satu gulung nasi tabheg bisa mencapai panjang 2 meter dan dapat dinikmati oleh 10-15 orang.
 
== Referensi ==