Ikhwanul Muslimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 29:
 
== Pemikiran ==
Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam. Bisa dilihat dari pemikiran utama Ikhwanul Muslimin berikut.Ia merupakan salah satu jamaah dari beberapa jamaah yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam adalah [[dien]] yang universal dan menyeluruh, bukan hanya sekedar agama yang mengurusi ibadah ritual ([[salat]], [[puasa]], [[haji]], [[zakat]], dll) saja. Tujuan Ikhwanul Muslimin adalah mewujudkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga Islami, bangsa yang Islami, pemerintahan yang Islami, negara yang dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian membawa bendera jihad dan da’wah kepada Allah sehingga dunia mendapatkan ketentraman dengan ajaran-ajaran Islam<ref>[http://www.al-ikhwan.net/index.php/al-ikhwan/ www.al-ikhwan.net]</ref>.Pengaruh ajaran shufi hanya terbatas pada dzikir/wirid yg dibaca konsisten setiap pagi dan petang (Al-Ma'tsurat) berdasrkan hadits2 yg shohih. Ikhwanul Muslimin menolak segala bentuk penjajahan dan monarki yang pro-Barat.
 
Dalam perpolitikan di berbagai negara, Ikhwanul Muslimin ikut serta dalam proses [[demokrasi]] sebagai sarana perjuangannya (bukan tujuan), sebagaimana kelompok-kelompok lain yang mengakui demokrasi. Contoh utamanya adalah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mengikuti proses [[pemilu]] di negara tersebut <ref>[http://www.al-ikhwan.net/kenapa-ikhwanul-muslimin-ikut-dalam-pemilu-legislatif-2833/ www.al-ikhwan.net]</ref>.
 
=== Al-Ikhwan Berbeda & Menolak Al-Qaeda ===
Baris 70:
[[Berkas:Exs2.JPG|250px|left|thumb|H. Agus Salim, Ketua Delegasi RI, bersama H. Rasyidi menyampaikan terima kasih bangsa Indonesia kepada Syaikh Hasan Al-Banna, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, yang kuat sekali menyokong perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumber gambar:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220 ]]
 
Ikhwanul Muslimin memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Atas desakan Ikhwanul Muslimin, negara [[Mesir]] (yang pada saat itu masih dalam bentuk kerajaan [[:en:Unilateral Declaration of Egyptian Independence]], Pemerintahan Mesir berubah menjadi Republik pada 18 Juni 1953 https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Egypt) menjadi negara pertama yang mengakui secara de facto (bukan de jure) kemerdekaan Republik Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.<ref>[http://www.al-ikhwan.net/sumbangan-ikhwanul-muslimun-untuk-kemerdekaan-republik-indonesia-139/ www.al-ikhwan.net]</ref>. Setelah Mesir jadi negara pertama yang mendeklarasikan dukungannya atas Indonesia, menyusul berturut-turut (https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia) Suriah (Merdeka pada 8 Maret 1920 sebagai Kerajaan Arab Suriah), Irak (merdeka pada 3 Oktober 1932 sebagai Kerajaan Irak), Lebanon (merdeka pada 1 September 1920 dan baru diakui kemerdekaannya pada 22 November 1943), Yaman (merdeka pada 1 November 1918 sebagai Yaman Utara), Arab Saudi (merdeka pada 23 September 1932), dan Afghanistan (merdeka dari Inggris pada 19 Agustus 1919). Liga Arab juga berperan penting dalam menyokong kemerdekaan Indonesia. Isi keputusan Dewan Liga Arab pada 18 November 1946 mengimbau negara-negara anggotanya untuk mengakui kedaulatan negara Indonesia. Dukungan itu didasarkan pada ikatan persaudaraan, keagamaan, dan kekeluargaan. Dukungan yang diberikan Liga Arab kepada Indonesia lantas menjadi sorotan dunia. Persahabatan antarnegara ini dipandang sebagai kebangkitan nasionalisme-Islam di Asia dan dunia Arab. [[https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia#vIXPJsbUh8K1YeCD.99]Setelah itu, barulah Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia, ditandai dengan pembukaan misi diplomatik Vatikan di Jakarta pada tahun 1947 di tingkat Apostolic Delegate -- misi diplomatik setara dengan Kedutaan Besar namun tanpa konsulat dan tanpa kewenangan mengeluarkan visa.[https://kumparan.com/maria-duhita/takhta-suci-vatikan-dan-pengakuannya-atas-kedaulatan-indonesia#vIXPJsbUh8K1YeCD.99]
 
Ikhwanul Muslimin kemudian semakin berkembang di Indonesia setelah [[Muhammad Natsir]] mendirikan partai yang memakai ajaran Ikhwanul Muslimin, yaitu Partai [[Masyumi]]<ref>Majalah Sabili, edisi khusus tahun 2004</ref>.