Maleo senkawor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib) |
ciri - ciri dan populasi |
||
Baris 16:
| binomial_authority = [[Salomon Müller|S. Müller]], 1846
}}
== Deskripsi ==
{{redirect|Maleo}}
'''Maleo Senkawor''' atau '''Maleo''', yang dalam nama ilmiahnya ''Macrocephalon maleo'' adalah sejenis [[burung gosong]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya [[burung]] di dalam genus tunggal ''Macrocephalon''.<ref name="Buku">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:2putZYl7GPQJ:www.celebio.org/component/option,com_remository/Itemid,56/func,download/id,1/chk,688487498e59ba397653dbe70ba87447/no_html,1/+maleo+monogami+species&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShYWuncXrlfQC1z3MzcK2-3UBM3PXJVbHZY4kgqD_qz3VWKcU7EDCqLxS7hbDodYMiHPyLEmD74I0SBw2a2dQ3KJb2eqqr0fOgW3hQZt4gDjQ0zsr04zJaV3VgFNa3k2dOBerRd&sig=AHIEtbTKkfGC2dmc32fCVUXzGvcYFBWFOQ Konservasi Maleo]</ref><ref>[http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pets/burung-maleo-si-langka-anti-poligami Situs lintas berita: burung maleo si langka anti poligami]</ref> Burung Maleo termasuk dalam suku Megapodiidae, suku yang tersebar di Indo-Australia dan kepulauan-kepulauan Pasifik. Maleo sendiri merupakan satu-satunya jenis dalam marga Macrocephalon.
Baris 24 ⟶ 26:
Untuk menetaskan telurnya, dibutuhkan sumber panas bumi yang cukup berkisar antara 32-35 derajat celsius. Butuh waktu antara 62-85 hari bagi telur untuk menetas. Namun saat ini mulai terancam punah karena [[habitat]] yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh [[manusia]]. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.<ref name="Burung Maleo">[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Sulawesi-Tengah/Fauna/Burung-Maleo Situs Kidsnesia:Burung Maleo Maleo]</ref>
===== Dalam Buku “Konservasi Maleo Di Sulawesi”, asal usul burung khas kawasan Wallacea ini disebutkan masih belum jelas. Ada dua teori asal usulnya yaitu bahwa nenek moyang maleo berasal dari Australia dan teori kedua bahwa moyang maleo berasal dari Asia Tenggara sebelum tiba di Australia. Namun, persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi menjadi burung yang tidak lagi mengerami telurnya sendiri. Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia Timur.<ref name="mongabay" /> =====
== Ciri-Ciri ==
Postur maleo tegap dengan corak hitam di bagian perut dan putih bersih atau berona merah jambu di dada. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.<ref name="Buku"/> <ref name="habitat_burung">http://saveforest.webs.com/habitat_burung.pdf Habitat Burung</ref> <ref name="birdlife">[http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 Birdlife]</ref> Jantan dan betina serupa.<ref name="Buku"/> Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.<ref name="Buku"/>
Kakinya besar dan kokoh digunakan untuk menggali tanah. Sama seperti anggota suku Megapodiidae lainnya, Maleo bertelur di dalam pasir yang hangat atau tanah yang dekat sumber panas bumi. Megapodes kadang-kadang disebut sebagai pembangun gundukan karena kebiasaan mereka mengubur telur mereka di bawah gundukan vegetasi yang membusuk. Saat hendak bertelur, biasanya Maleo terbang menuju lokasi bertelurnya (''nesting ground'') berpasang-pasangan di pagi hari. Saat menetas, anak ayam berbulu, menggali dari bawah gundukan tanah (atau keluar dari liang) dan bisa mencari makan, berjalan, berlari dan terbang. Maleo Senkawor adalah [[monogami]] spesies.<ref name="Buku" />
Telur maleo setara dengan 4-5 kali bobot telur ayam kampung dan dapat mencapai 10-17 persen dari induk betinanya. Lazimnya telur berbentuk oval dan cokelat pucat, dengan persentase kuning telur sekitar 60 persen. <ref name="mongabay">[http://www.mongabay.co.id/2014/07/03/maleo-si-burung-unik-dari-kawasan-wallacea/ Mongabay.co.id]</ref>
== Populasi ==
Megapodes ditemukan di wilayah Oriental dan Australia di sebelah timur garis Wallace. Mereka berkisar dari Australia, New Guinea (dan pulau-pulau sekitarnya) melalui wilayah timur Indonesia sampai Filipina. (Jones, et al, 1995; Payne, 2000). Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau [[Australasia]].<ref name="Buku"/>
[[Populasi]] burung [[endemik]] [[Indonesia]] ini hanya ditemukan di [[hutan]] [[tropis]] dataran rendah pulau [[Sulawesi]] seperti di [[Gorontalo]] ([[Kabupaten Bone Bolango|Bone Bolango]] dan [[Kabupaten Pohuwato|Pohuwato]]) dan [[Sulawesi Tengah]] ([[Kabupaten Sigi|Sigi]] dan [[Kabupaten Banggai|Banggai]]).<nowiki><ref name="Burung Maleo"/></nowiki> Populasi maleo di [[Sulawesi]] mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an.<ref name="WCISP">{{en}}[http://www.wcsip.org/saving-wildlife/maleo/ Saving_Wildlife]</ref> Berdasarkan pantauan di Cagar Alam Panua, Gorontalo<ref>http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/12/status-burung-maleo-gorontalo-genting</ref> dan juga pengamatan di [[Tanjung Matop]], [[Kabupaten Tolitoli|Tolitoli]], [[Sulawesi Tengah]], jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.<ref name="size"/>
Baris 43 ⟶ 45:
== Makanan ==
Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian
== Ancaman ==
Baris 54 ⟶ 56:
== Predator ==
Predator yang sering ditemukan pada malam hari adalah [[ular]], [[soa-soa]] atau biasa disebut [[biawak]], [[kucing]], [[anjing]], [[babi]], dan [[tikus]].<ref name="Doc">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:QgneHwwDap0J:www.kewang-haruku.org/burung_maleo.pdf+burung+maleo&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESitEjE1ofO327DlbcZebFD8E4fcpMHdo7Ipcn85qXgGyp1SsAENbR728pssNjLvjmEvgbyPLEx68C1MVxV5G9vKhotNQ4yAxMKmTnkK2knqxYbAKvIecBnz-43YTMQtaRBLOdom&sig=AHIEtbTCmFM1g9XWM0Hek6zaXB9aS1lKcw Rencana Pengelolaan Burung Maleo]</ref> Pada siang hari predatornya adalah [[elang]] dan manusia yang sering mengambil telurnya dan menggunakan jerat untuk menangkap satwa maleo. <ref name="Doc"/>
== Refrensi ==
Jones, D., R. Dekker, C. Roselaar. 1995. The Megapodes. New York: Oxford University Press Inc.
Payne, R. 2000. "Birds of the World, Biology 532, Recent Families, Birds of the World." (On-line). Accessed March 16, 2004 at <code><nowiki>http://www.ummz.lsa.umich.edu/birds/birddivresources/families.html</nowiki></code>.
http://animaldiversity.org/accounts/Megapodiidae/#80fc75a23a8cec267987dd0f72619ac2
== Catatan Kaki ==
|