Hieronimus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 75:
Ia juga kerap digambarkan bersama seekor [[singa]], mengacu pada hagiografi populer yang meriwayatkan bahwa Hieronimus pernah menjinakkan seekor singa di padang gurun dengan mengobati luka di kaki satwa buas itu. Riwayat ini mungkin bersumber dari cerita rakyat Romawi abad ke-2 tentang [[Androkles]], atau mungkin pula bersumber dari riwayat [[Gerasimus dari Sungai Yordan|Santo Gerasimus]] yang keliru dianggap sebagai orang yang sama dengan Hieronimus (nama "Gerasimus" mirip dengan "Geronimus", yakni nama Hieronimus menurut ejaan bahasa Latin periode akhir).<ref>Hope Werness, ''Continuum encyclopaedia of animal symbolism in art'', 2006</ref><ref>"[[Eugene F. Rice, Jr.|Eugene Rice]] berpendapat bahwa kemungkinan besar riwayat tentang singa Gerasimus dilekatkan pada sosok Hieronimus pada abad ke-7, setelah invasi-invasi militer bangsa Arab memaksa banyak rahib Yunani di padang-padang gurun Timur Tengah untuk mengungsi ke Roma. Eugene Rice menduga (''Saint Jerome in the Renaissance'', hlmn. 44–45) bahwa akibat kemiripan nama Gerasimus dan Geronimus – bentuk Latin akhir untuk nama Hieronimus – seorang rohaniwan penutur bahasa Latin . . . menjadikan Santo Geronimus sebagai tokoh utama dalam sebuah riwayat yang pernah ia dengar tentang Santo ; dan bahwa penulis dari ''Plerosque nimirum'', terpikat oleh sebuah kisah yang begitu indah, begitu serasi, dan begitu menggugah dan bermakna, serta yakin bahwa sumber riwayat itu adalah para peziarah yang mendengar riwayat itu di Betlehem, menggabungkannya ke dalam riwayat hidup seorang santo favorit yang tidak memiliki mujizat-mujizat.'" {{cite book |last=Salter|first=David|title=Holy and Noble Beasts: Encounters With Animals in Medieval Literature|publisher=D. S. Brewer|isbn=9780859916240|page=12 |url=https://books.google.com/books?id=kctEkMyhztQC&pg=PA11}}</ref><ref>"sebuah kisah khayal" yang terdapat dalam pustaka abad ke-13, ''[[Legenda Aurea]]'', karya [[Jacobus da Varagine]] {{cite book |last=Williams|first=Megan Hale|title=The Monk and the Book: Jerome and the Making of Christian Scholarship|publisher=U of Chicago P|location=Chicago|isbn=978-0-226-89900-8|page=1}}</ref> Hagiografi-hagiografi Hieronimus meriwayatkan bahwa ia hidup selama bertahun-tahun di padang gurun Suriah, dan para seniman kerap menggambarkan sosoknya dengan latar belakang "alam liar", yang bagi para pelukis Eropa dapat saja berwujud hutan atau rimba.<ref>{{cite web|url=http://www.catholic-saints.info/patron-saints/saint-jerome.htm |title=Saint Jerome in Catholic Saint info |publisher=Catholic-saints.info |date= |accessdate=2014-06-02}}</ref>
 
[[File:Workshop of Pieter Coecke van Aelst, the elder - Saint Jerome in His Study - Walters 37256.jpg|thumb|left|''Santo Hieronimus di ruang kerjanya'' karya sanggar lukis [[Pieter van Aelst|Pieter Coecke van Aelst]], [[Walters Art Museum]]]]
Santo Hieronimus juga sering digambarkan bersama-sama dengan motif ''[[vanitas]]'', lambang kesia-siaan kehidupan duniawi serta kefanaan harta benda dan segala ikhtiar duniawi. Dalam lukisan abad ke-16, [[:File:Workshop of Pieter Coecke van Aelst, the elder - Saint Jerome in His Study - Walters 37256.jpg|''Santo Hieronimus di ruang kerjanya'']], karya sanggar lukis [[Pieter van Aelst|Pieter Coecke van Aelst]], Santo Hieronimus digambarkan bersama-sama sebuah tengkorak manusia. Pada dinding di belakangnya terpampang dua patah kata peringatan, ''Cogita Mori'' (renungkanlah maut). Motif-motif vanitas lain yang ditampilkan dalam penggambaran sosok Hieronimus berkaitan dengan konsep berlalunya waktu dan mutlaknya kematian yang mengingatkan orang pada [[pengadilan Terakhir|hari penghakiman terakhir]]. Gagasan-gagasan ini ditampilkan dalam wujud Alkitab, lilin, dan jam pasir.<ref>{{cite web |publisher= [[The Walters Art Museum]]
|url= http://art.thewalters.org/detail/35964/saint-jerome-in-his-study/