Sejarah Prancis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki struktur kalimat |
Menambah Paragraf |
||
Baris 8:
Kemenangan pada Perang Seratus tahun berdampak pada penguatan [[nasionalisme]] Perancis yang meningkatkan kekuatan kerajaan Perancis. Selama periode yang disebut sebagai [[Rezim Ancien]], Perancis bertransformasi menjadi kerajaan absolut dengan sistem pemerintahan [[sentralisasi]]. Pada abad berikutnya, Perancis mengalami [[Abad Renaisans|zaman Renaisans]] dan [[Reformasi Protestan]]. Pada puncak [[Perang Agama Perancis]], Perancis kemudian dihadapkan dengan krisis lainnya, saat raja terakhir Valois Henry III bertempur melawan faksi [[Wangsa Bourbon]] dan [[Wangsa Guise]]. [[Henri IV dari Perancis|Henry IV dari Perancis]], keturunan dari keluarga Bourbon, menang dalam pertempuran tersebut dan kemudian mendirikan dinasti Perancis Bourbon. Kerajaan kolonial yang berkembang mendunia kemudian terbentuk pada abad ke-16. Kekuatan Politik Perancis mencapai puncaknya di bawah pemerintahan [[Louis XIV dari Perancis]] yang membangun Istana [[Versailles]].
Di akhir abad ke-18, kerajaan dan institusi terkait yang berkuasa digulingkan oleh [[Revolusi Perancis]]. Negara perancis selama satu periode diperintah dalam bentuk Republik, hingga akhirnya [[Kekaisaran Pertama Perancis]] dideklarasikan oleh [[Napoleon Bonaparte]]. Perancis kemudian mengalami perubahan rezim setelah kalahnya Napoleon dalam Peperangan era Napoleon, diperintah dalam bentuk [[Restorasi Bourbon|kekaisaran]], yang diikuti dengan [[Republik Kedua Perancis]], dan terakhir Republik Ketiga perancis pada tahun 1870.
Perancis merupakan salah satu negara [[Entente Tiga]] di [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]], bertempur di sepanjang [[Inggris]], [[Rusia]], [[Italia]], [[Jepang]], [[Amerika Serikat]], dan Jerman serta [[Blok Sentral]].
|