Sejarah Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
Bukti tertulis mengenai '''sejarah Perancis''' dimulai pada [[Zaman Besi|Zaman Besi.]] Yang menjadi tanah [[Perancis]] saat ini merupakan tanah yang pada zaman itu disebut oleh bangsa [[Romawi]] sebagai [[Galia]]. Para penyair Romawi mencatat bahwa terdapat tiga grup etno-linguistik utama di daerah Galia : kelompok [[Gaul]], kelompok [[Aquitaine|Aquitani]], dan kelompok [[Belgae]]. Kelompok Gaul merupakan kelompok terbesar yang kemudian bahasa mereka digunakan oleh orang-orang [[Kelt]].
 
Bangsa Romawi dan [[Qart Hadast|Kartago]] membentuk koloni yang terletak di pantai [[Laut Tengah|Mediterania]] dan pulau-pulau di lepas pantai sekitarnya selama milenium ke-1 sebelum [[Masehi]]. Republik Romawi kemudian mengambil daerah Gaul bagian selatan dan menjadikannya provinsi [[Gallia Narbonensis]] di akhir abad ke-2 sebelum Masehi. Setelahnya, pasukan Romawi di bawah pimpinan [[Julius Caesar]] menaklukkan daerah sisa Gaul dalam [[Perang Galia]] yang terjadi tahun 58-51 SM. Setelahnya muncul budaya Gallo-Romawi dan daerah Gaul semakin terintegrasi pada Kekaisaran Romawi.
 
Di akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi, daerah Gaul kemudian diserang secara barbar dan menjadi tempat migrasi oleh [[suku Franka]] [[Jerman]]. Raja [[Clovis II|Clovis I]] kemudian menyatukan sebagian besar Gaul di bawah kekuasaannya di akhir abad ke-5, yang menyebabkan dominasi kaum Franka di wilayah ini selama ratusan tahun. Kekuasaan Kaum Franka mencapai puncaknya di bawah pimpinan [[Karel yang Agung|Charlemagne]]. Kemudian pada abad pertengahan muncul Kekaisaran Carolingian Charlemagne di bagian barat, dan mencapai puncak kejayaannya di bawah peraturan yang dibuat oleh [[Hugues Capet|Hugh Capet]] pada tahun 987.
Baris 9:
Kemenangan pada Perang Seratus tahun berdampak pada penguatan [[nasionalisme]] Perancis yang meningkatkan kekuatan kerajaan Perancis. Selama periode yang disebut sebagai [[Rezim Ancien]], Perancis bertransformasi menjadi kerajaan absolut dengan sistem pemerintahan [[sentralisasi]]. Pada abad berikutnya, Perancis mengalami [[Abad Renaisans|zaman Renaisans]] dan [[Reformasi Protestan]]. Pada puncak [[Perang Agama Perancis]], Perancis kemudian dihadapkan dengan krisis lainnya, saat raja terakhir Valois Henry III bertempur melawan faksi [[Wangsa Bourbon]] dan [[Wangsa Guise]]. [[Henri IV dari Perancis|Henry IV dari Perancis]], keturunan dari keluarga Bourbon, menang dalam pertempuran tersebut dan kemudian mendirikan dinasti Perancis Bourbon. Kerajaan kolonial yang berkembang mendunia kemudian terbentuk pada abad ke-16. Kekuatan Politik Perancis mencapai puncaknya di bawah pemerintahan [[Louis XIV dari Perancis]] yang membangun Istana [[Versailles]].
 
Di akhir abad ke-18, kerajaan dan institusi terkait yang berkuasa digulingkan oleh [[Revolusi Perancis]]. Negara perancis selama satu periode diperintah dalam bentuk Republik, hingga akhirnya [[Kekaisaran Pertama Perancis]] dideklarasikan oleh [[Napoleon Bonaparte]]. Perancis kemudian mengalami perubahan rezim setelah kalahnya Napoleon dalam Peperangan era Napoleon, diperintah dalam bentuk [[Restorasi Bourbon|kekaisaran]], yang diikuti dengan [[Republik Kedua Perancis]], dan terakhir Republik Ketiga perancis pada tahun 1870.
 
Perancis merupakan salah satu negara [[Entente Tiga]] di [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]], bertempur di sepanjang [[Inggris]], [[Rusia]], [[Italia]], [[Jepang]], [[Amerika Serikat]], dan Jerman serta [[Blok Sentral]].
 
Perancis termasuk dalam salah satu negara yang tergabung dalam [[Blok Sekutu]] pada [[Perang Dunia II]], namun ditaklukkan oleh [[Nazisme|Nazi]] Jerman pada tahun 1940. Republik Ketiga Perancis kemudian kehilangan kekuasaannya, dan sebagian besar daerah di Perancis berada di bawah kontrol Jerman. Kehidupan masyarakat Perancis cukup keras saat itu akibat Jerman menghabiskan sumber daya makanan dan tenaga kerja, juga membunuh banyak pengikut [[Yahudi]]. [[Charles de Gaulle]] memimpin pergerakan Pasukan Kemerdekaan Perancis yang satu per satu kemudian mengambil alih kembali daerah kekuasaan Perancis, juga mengkoordinasi gerakan [[Pemberontak Perancis]].
 
Setelah terjadinya Kemerdekaan Perancis pada musim panas 1944, [[Republik Keempat Perancis]] berdiri, perlahan-lahan bangkit secara ekonomi dan mengalami peningkatan jumlah kelahiran setelah sebelumnya memiliki tingkat kelahiran yang sangat rendah. Perang dalam waktu lama di [[Indochina]] dan [[Aljazair|Algeria]] menghabiskan sumber daya Perancis yang berakhir dengan kekalahan. Setelah terjadinya Krisis Algeria pada tahun 1958, Charles de Gaulle membentuk Republik Kelima Perancis. Memasuki tahun dekolonisasi1960, semakin banyak [[Imperium kolonial Perancis|Imperium Kolonial Perancis]] yang merdeka, sementara daerah yang lebih kecil dimasukkan ke dalam negara Perancis sebagai [[Departemen seberang laut Perancis|Departemen Seberang Laut Perancis]] dan [[Jajahan seberang laut Perancis|Jajahan Seberang Laut Perancis.]] Sejak Perang Dunia II, Perancis telah menjadi anggota tetap [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Dewan Keamanan PBB]] dan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]]. Perancis memainkan peran penting dalam persatuan setelah tahun 1945 yang kemudian melahirkan [[Uni Eropa]]. Walaupun pertumbuhan ekonomi Perancis beberapa tahun terakhir cukup lambat dan terdapat isu minoritas [[Muslim]], Perancis merupakan negara dengan faktor ekonomi, budaya, militer, dan politik yang kuat di abad ke-21.