Al-Munawwir (kamus): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri325jk (bicara | kontrib) |
Andri325jk (bicara | kontrib) k →Rujukan |
||
Baris 38:
Melihat besarnya minat dari para pelajar, penyusun mengikutinya dengan menerbitkan edisi Indonesia-Arab. Kali ini dia dibantu Muhammad Fairuz dan ditashih KH. Zainal Abidin Munawwir. Seperti kamus pendahulunya masing-masing kata dalam kamus ini dimulai dari kata dasarnya kemudian diurai dengan beberapa contoh terjemahannya dalam bahasa Arab.
Dalam perkembangannya, kamus arab indonesia Al-Munawwir sebagai salah satu kamus terlengkap tidak saja menjadi rujukan bagi para pengguna melainkan juga menginspirasi lahirnya kamus-kamus arab indonesia lainnya. Setidaknya empat lima kamus yang disusun dari pengembangan kamus arab indonesia Al-Munawwir. Antara lain, Kamus Kontemporer karya K.H. Attabik Ali dan Zuhdi Mukhdlor, Kamus inggris arab indonesia karya K.H. Attabik Ali, Kamus arab indonesia Al-Bisri karya Chatib Bisri, Kamus Al Munawwir indonesia arab karya bersama K.H. Ahmad Warson Munawwir dan A. Fairuz Warson serta Kamus Tullab karya Gus A. Fairuz Warson dan Gus Kholid Rozzaq. Sedangkan, pengembangan Kamus Al-Munawwir lainnya yang sedang dijalankan oleh Gus Kholid Rozzaq dan Gus A. Fairuz Warson antara lain, Khazanah Kamus Al-Munawwir dalam bentuk kamus indonesia arab istilahi, Kamus Al-Munawwir Mini, Kamus Hadist Al-Munawwir serta Kamus arab indonesia Al-Munawwir versi luks dengan tambahan gambar- gambar dan warna penanda.<ref>http://www.sajadah.co/kamus-arab-indonesia-terlengkap-almunawwir-sejarah-dan-proses-kelahirannya/</ref>
== Rujukan ==
|