Filsafat hasrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
k efisiensi karakter
Adeninasn (bicara | kontrib)
k Perbaikan relevansi materi
Baris 12:
==== Hasrat antara kebutuhan dan tuntutan ====
Lacan mengaitkan hasrat dengan kebutuhan (''need'') dan tuntutan (''demand''). Kebutuhan dipahami sebagai suatu kebutuhan alami manusia sebagai makhluk biologis, sedangkan tuntutan dipahami sebagai ucapan. Kebutuhan mungkin untuk dipuaskan, sedangkan tuntutan tidaklah mungkin dapat dipuaskan, tetapi ada hubungan antara pemuasan kebutuhan dan tuntutan. Dalam relasi anak-ibu terjadi tuntutan akan cinta sang ibu yang menjamin terpenuhinya kebutuhan sang anak akan hal lainnya (makanan, minuman, dll.). Tuntutan akan cinta sang ibu ini tidak mungkin terpuaskan. sehingga menyebabkan kebutuhan sang anak juga tidak mungkin terpuaskan. Dalam hal ini terjadi jurang lebar antara kebutuhan dan tuntutan, dan di sinilah letak hasrat. Tuntutan berbeda dari hasrat; tuntutan bersifat penguasaan (''want-to-have''), sedangkan hasrat bersifat pengakuan, pengenalan atau identifikasi (''want-to-be''). Hasrat bersifat tidak terbatas, dan hanya kematian yang menjadi batas hasrat. Lacan memahami kematian ini sebagai “Tuan Absolut” dalam penafsirannya terhadap [[Dialektik|dialektika]] tuan-budak [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegel]], sebagai Tuan yang tidak kelihatan, tetapi memegang menjadi tujuan pemuasan hasrat manusia.<ref name=":1" />
==== Hasrat sebagai kegelisahan ====
Lacan juga memahami kegelisahan berkaitan dengan hasrat. [[Fantasi]] dipahami sebagai pendukung bagi hasrat. Objek a yang menjadi penyebab hasrat, tetapi hasrat didukung oleh fantasi. Dengan adanya fantasi seseorang mendapatkan [[ilusi]] untuk mendekati objek a. Dalam teori Lacan, hal ini digambarkan dengan rumus $ <> a; di mana $ melambangkan Subjek [[Jacques Lacan|Lacanian]] yang terbelah; dan a melambangkan objek a. Rumus tersebut dapat dibaca sebagai Subjek yang terbelah yang mendekati (atau berhasrat terhadap) objek a. Hasrat muncul dari kekurangan (atau ''lack''), hasrat itu sendiri adalah kekurangan. Lacan juga mengaitkan kekurangan ini dengan kegelisahan. Kegelisahan terjadi ketika ada kekurangan yang terjadi.<ref name=":1" /> Lacan berpendapat bahwa hasrat mengungkapkan diri dalam perkataan (''speech, parole''). Perkataan menjadi sarana bagi hasrat. Hasrat terungkap dalam mekanisme [[bahasa]], yaitu [[metafora]] dan [[metonimi]]. Metafora memperlihatkan hasrat sebagai gejala, sedangkan metonimi menstrukturkan hasrat yang terungkap. Hasrat manusia adalah [[metonimi]].<ref name=":1" />
== Catatan ==
{{notelist}}