Kue cucur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k menghapus Kategori:Betawi menggunakan HotCat
Shivasyif (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Kue-cucur.jpg|thumb|right|300px|Kue Cucur]]
 
'''Kue Cucur''' atau '''Cucur''' (dalam bahasa Indonesia) oratau kuih cucur (dalam bahasa Melayu), dan asdisebut khanom fak bua (ขนมฝักบัว) atau khanom jujun (ขนมจู้จุน or จูจุ่น) dalam bahasa Thailand, adalah kudapan tradisional di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan . Di Indonesia, kue cucur dapat ditemukan di seluruh pasar tradisional; akan tetapi, versi popularnya, adalah versi Betawi dari Jakarta.[1] Di Thailand Selatan, kue cucur sering dihidangkan di festival dan upacara pernikahan. Sementara, di Malaysia, istilah cucur lebih ditujukan untuk jenis kudapan goreng. Di Brunei dan Borneo Malaysia (Sabah dan Sarawak), kue cucur disebut sebagai Pinjaram.
 
Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung teriguberas dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit. Melanmbangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun. Terkadang, kue ini juga diberikan sebagai hadiah. Dalam konsumsinya, masyarakat Thailand biasanya memakan kue ini langsung setelah digoreng karena kue ini masih lembut dan berwarna-warni, dan wangi. Jika dibiarkan selama satu jam, kue ini akan lengket, membantet, dan sangat berminyak. Di Indonesia, khususnya Jakarta, makanan ini termasuk makanan adat artinya pada upacara-upacara adat budaya Betawi, cucur wajib dihidangkan.
 
== Lihat pula ==