Hegemoni budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 28:
[[Berkas:Rudi.jpg|ka|jmpl|291x291px|Pada tahun 1960-an, pemimpin mahasiswa Jerman, Rudi Dutschke dari ''[[Gerakan mahasiswa di Jerman|68er-Bewegung]]'', mengatakan bahwa borjuisme Jerman Barat perlu diubah dengan tindakan ''long march ''oleh lembaga-lembaga masyarakat yang seharusnya mengidentifikasi dan memerangi hegemoni budaya. Kutipan ini sering disalah kutipkan sebagai kutipan milik Antonio Gramsci.<ref name="JaButt">{{Cite journal|last=Buttigieg|first=J. A.|date=1 March 2005|title=The Contemporary Discourse on Civil Society: A Gramscian Critique|journal=boundary 2|volume=32|issue=1|pages=33–52|doi=10.1215/01903659-32-1-33}}</ref>]]
Pada tahun 1967, pemimpin [[Gerakan mahasiswa di Jerman|gerakan mahasiswa]] Jerman Rudi Dutschke merumuskan ulang filosofi hegemoni budaya Antonio Gramsci dengan kalimat ''long march melalui kelembagaan'' (Bahasa Jerman: ''Marsch durch die Institutionen'') untuk mengidentifikasi politik Perang Posisi, sebuah kiasan untuk [[Mars Panjang|Long March]] (1934-35) dari [[Tentara Pembebasan Rakyat|Tentara Pembebasan]] Masyarakat Komunis Tiongkok, dimana kelas pekerja membuat sendiri intelektual dan budayanya (ideologi dominan) untuk menggantikan paham yang dibentuk oleh [[Borjuis|kaum borjuis]].<ref>{{Citation|last=Gramsci|title=Prison Notebooks|url=http://english.nd.edu/faculty/profiles/joseph-a-buttigieg/|quote=Long March Through the Institutions<sup>21</sup>|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100616163619/http://english.nd.edu/faculty/profiles/joseph-a-buttigieg/|deadurl=yes|at=p 50 footnote 21|edition=English critical|editor1-last=Buttigieg|editor1-first=Joseph A|archivedate=2010-06-16}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Buttigieg|first=Joseph A.|year=2005|title=The Contemporary Discourse on Civil Society: A Gramscian Critique|url=http://boundary2.dukejournals.org/cgi/pdf_extract/32/1/33|journal=Boundary 2|volume=32|issue=1|pages=33–52|doi=10.1215/01903659-32-1-33|issn=0190-3659|access-date=2010-06-30}}</ref><ref name="davidson">{{Citation|last=Davidson|first=Carl|title=Strategy, Hegemony & ‘The Long March’: Gramsci’s Lessons for the Antiwar Movement|date=6 April 2006|url=http://carldavidson.blogspot.com/2006/04/strategy-hegemony-long-march.html|format=web log}}.</ref><ref>[[:de:Marsch durch die Institutionen|Marsch durch die Institutionen]] at German Wikipedia.</ref><ref>[[wikiquote:Antonio Gramsci#Misattributed|Antonio Gramsci: Misattributed]] at English Wikiquote for the origin of “The Long March Through the Institutions” quotation.</ref>
== Kritik terhadap Gramsci ==
=== Aparatur Negara yang Ideal ===
Dalam lingkup kritik konseptual hegemoni budaya, filsuf strukturalis Louis Althusser mempresentasikan teori aparatur negara yang ideal untuk menjelaskan struktur hubungan kompleks antar banyak anggota badan dalam sebuah administrasi negara. Dalam situasi tersebut, ideologi disebarkan ke masyarakat. Althusser menggambarkan adanya konsep hegemoni pada ''hegemoni budaya'' tetapi ia menolak [[historisisme]] absolut yang diusulkan oleh Gramsci.
Bahwa aparatur negara yang ideal (ISA) merupakan tempat dimana terjadinya konflik antar idealisme berbeda-beda yang datang dari kelas sosial masyarakat yang berbeda-beda pula. Bahwa, bertolak belakang dengan aparatur negara yang represif (RSA) seperti yang berlaku di militer dan kepolisian, ISA dapat hadir secara majemuk. Jika kelas berkuasa dapat mengendalikan RSA, dalam kasus ISA semua kelas masyarakat saling berebut kuasa. Lagipula, ISA bukanlah badan-badan sosial monolitik, dan tersebar di seluruh lapisan masyarakat, baik di ranah publik maupun swasta, sehingga persaingan di dalam dan antar kelas masyarakat akan terus terjadi.
Di ''On the Reproduction of Capitalism'' (1968), Louis Althusser mengatakan bahwa aparatus negara yang ideal merupakan zona masyarakat yang berlebihan karena mencakup elemen rumit dari produk ideologi-ideologi di masa lalu, dan dengan demikian akan terus menjadi alat politik. ISA ini diantaranya adalah:
* ISA religius (sistem keagamaan, misalnya kelompok keagamaan)
* ISA pendidikan (sistem pendidikan, misalnya sekolah negeri dan sekolah swasta)
* ISA keluarga
* ISA legalitas
* ISA politik (sistem politik, misalnya partai politik)
* ISA serikat buruh
* ISA komunikasi (media, radio, TV, dll)
* ISA budaya (sastra, seni, olahraga, dll)
Althusser mengatakan bahwa struktur parlemen negara dimana “kemauan masyarakat” diwakilkan melalui perwakilan delegasi merupakan terapan dari aparatur negara yang ideal. Bahwa sistem politik itu sendiri merupakan aparatur ideal karena menyertakan “fiksi, menimpali realitas 'tertentu' yang bagian komponen sistem politiknya serta prinsip fungsinya berdasarkan pada ideologi 'kebebasan' dan 'persamaan hak' dari para individu pemberi suara dan ‘pilihan bebas’ dari perwakilan rakyat, yang mewakili keseluruhan masyarakat.”<ref>Althusser, Louis (2014). ''On the Reproduction of Capitalism''. London/New York: Verso</ref>
== Lihat juga ==
|