Orang Bugis di Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Sensus penduduk di Malaysia tidak mengkategorikan Jawa sebagai suku bangsa tersendiri melainkan diklasifikasikan sebagai [[suku Melayu]].<ref name="perlembagaan">Undang-Undang Malaysia. Perlembagaan Persekutuan.</ref> Kehadiran orang Jawa di [[Malaysia]] telah menjadi bagian sejarah dan sebuah kontribusi bagi perkembangan Negara Malaysia. Beberapa Perdana Menteri di Malaysia adalah keturunan Bugis. Diantaranya adalah [[Tunku Abdul Rahman]], [[Tun Abdul Razak]] dan putranya [[Najib Tun Razak]] yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Banyak juga figur publik Malaysia yang memiliki darah keturunan [[Suku Bugis|Bugis]] seperti [[Yuna]].<ref name="yuna">http://www.thenutgraph.com/yuna-on-being-%E2%80%9Cmalay-malay%E2%80%9D/. Diakses tanggal 30-10-2017</ref>
 
==Sejarah Bugis di Tanah Melayu==
Orang Bugis memegang peranan penting dalam sejarah di [[Tanah Melayu]]. Orang-orang Bugis pada saat itu terlibat secara langsung atau tidak langsung di dalam [[politik]] kerajaan-kerajaan [[Melayu]] ketika itu. Bermula saat Raja [[Sulaiman Badrul Alam Shah]] ingin menguasai Johor, Riau, dan Lingga yang dikuasai oleh [[Abdul Jalil Syah dari Siak|Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah]] atau dikenal dengan julukan ''Raja Kechil''. Lalu dengan bantuan orang-orang Bugis dari [[Klang]], Raja Sulaiman berhasil merebut wilayah Johor, Riau, dan Lingga dari tangan Raja Kechil. Sebagai balas budi, Raja Sulaiman memberikan gelar [[Yang Dipertuan Muda]] kepada [[Daeng Marewah]] yang memerintah di wilayah Johor, Riau, dan Lingga. Hingga saat ini raja-raja di Kesultanan Johor dan Kesultanan Selangor adalah keturunan [[Bugis]].