Reformasi Protestan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[File:Luther at the Diet of Worms.jpg|thumb|upright=1.3|''Martin Luther di [[Dewan Worms|Sidang Worms]]'', tempat ia menolak untuk menarik kembali karya-karyanya yang dipandang sesat oleh [[Gereja Katolik]] (lukisan dari [[Anton von Werner]], 1877, [[Staatsgalerie Stuttgart]]).]]
{{Protestanisme}}
'''Reformasi Protestan''' adalah suatu [[skisma]] dari [[Gereja Katolik]] yang diprakarsai oleh [[Martin Luther]] dan dilanjutkan oleh [[Yohanes Calvin]], [[Ulrich Zwingli]], serta para [[Reformis Protestan]] awal lainnya di [[Eropa]] pada abad ke-16. Gerakan ini umumnya dianggap telah dimulai dengan publikasi ''[[95 Tesis]]'' oleh Luther pada 1517, dan berlangsung sampai berakhirnya [[Perang Tiga Puluh Tahun]] melalui [[Perdamaian Westfalen]] pada 1648.
== Situasi Keagamaan di Eropa ==▼
Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]], diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi — khususnya ajaran dan penjualan [[indulgensi]], serta [[simoni]], jual-beli jabatan rohaniwan — yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik [[Hierarki Gereja Katolik|hierarki Gereja]], termasuk [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]].▼
Meskipun sebelum Luther telah ada upaya-upaya awal yang signifikan untuk melakukan reformasi Gereja Katolik – seperti yang dilakukan oleh [[Jan Hus]], [[Peter Waldo]] (Pierre Vaudès), dan [[John Wycliffe]] – Martin Luther secara luas diakui telah memulai Reformasi Protestan dengan ''95 Tesis''. Luther mengawali dengan mengkritik penjualan [[indulgensi]], bersikeras bahwa [[Paus (Gereja Katolik)|Sri Paus]] tidak memiliki otoritas atas [[purgatorium]] dan bahwa ajaran Katolik mengenai [[harta kekayaan Gereja|jasa orang-orang kudus]] tidak memiliki landasan di dalam Alkitab. Bagaimanapun, posisi Protestan kelak memadukan perubahan-perubahan doktrin seperti ketergantungan sepenuhnya pada Alkitab sebagai satu sumber keyakinan yang benar (''[[sola scriptura]]'') serta keyakinan bahwa [[iman dalam Kekristenan|iman dalam Yesus]], dan bukan perbuatan-perbuatan baik, adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh pengampunan Allah atas [[dosa (Kristen)|dosa]] (''[[sola fide]]''). Motivasi utama di balik perubahan-perubahan tersebut bersifat [[teologi Kristen|teologis]], kendati banyak faktor lain yang berperan, termasuk bangkitnya [[nasionalisme]], [[Skisma Barat]] yang mengikis kepercayaan pada [[Kepausan]], dugaan korupsi [[Kuria Roma]], dampak dari [[humanisme]], dan pembelajaran baru [[Renaisans]] yang mempertanyakan banyak pemikiran dalam tradisi.
Para pendahulu Martin Luther mencakup [[John Wycliffe]] dan [[Jan Hus]], yang juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di [[Wittenberg]], [[Elektorat Sachsen|Saxonia]], tatkala Martin Luther memakukan ''[[95 dalil Luther|Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi]]'' pada daun pintu [[Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Semua Orang Kudus]] (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada masa itu),<ref name="Simon-120-121" /> tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, tetapi berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai [[Purgatori]]um, [[Pengadilan Partikular]], [[Mariologi]] ([[Devosi Katolik|devosi]] pada [[Maria]], ibunda Yesus), perantaraan-doa dan devosi pada [[santo|Orang-Orang Kudus]], sebagian besar [[sakramen]], keharusan [[selibat]] bagi rohaniwan, termasuk [[monastisisme]], dan otoritas [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]]. Reformator-reformator lain, seperti [[Ulrich Zwingli]], segera mengikuti teladan Martin Luther.▼
Gerakan awal di dalam wilayah Jerman beragam rupa, dan impuls-impuls reformasi lainnya timbul secara tersendiri di luar kepemimpinan Luther. Tersebarluasnya [[mesin cetak]] [[Johannes Gutenberg|Gutenberg]] menjadi sarana penyebaran materi-materi keagamaan secara cepat dalam bahasa vernakular (''lingua franca''). Kelompok-kelompok terbesar gerakan ini yaitu [[Lutheran]] dan [[Calvinis]]. Gereja-gereja Lutheran kebanyakan didirikan di Jerman, Baltik, dan Skandinavia, sedangan gereja-gereja Reformed didirikan di Swiss, Hongaria, Perancis, Belanda, dan Skotlandia. Gerakan baru ini memberikan pengaruh definitif pada [[Gereja Inggris]] setelah tahun 1547 di bawah pemerintahan [[Edward VI dari Inggris|Edward VI]] and [[Elizabeth I of England|Elizabeth I]], kendati Gereja Inggris telah [[Reformasi Inggris|berdiri sendiri]] di bawah pemerintahan [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]] pada tahun 1530-an awal.
Akan tetapi selanjutnya para reformator berselisih paham dan memecah-belah pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doktrinal — pertama-tama antara Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan [[John Calvin]] — akibatnya terbentuklah [[denominasi|denominasi-denominasi]] Protestan yang berbeda-beda dan saling bersaing, seperti [[Gereja Lutheran|Lutheran]], [[Gereja Reformed|Reformed]], [[Puritan]], dan [[Gereja Presbiterian|Presbiterian]]. Sebab, proses, dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; [[Anglikanisme]] muncul di Inggris dengan [[Reformasi Inggris]], dan banyak denominasi Protestan yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut mempercepat laju [[Reformasi Katolik|Kontra Reformasi]] dari [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]. Reformasi Protestan disebut pula ''Reformasi Jerman'' atau ''Revolusi Protestan''.▼
Terdapat juga gerakan-gerakan reformasi di seluruh Eropa daratan yang dikenal sebagai [[Reformasi Radikal]], yang menimbulkan gerakan-gerakan [[Anabaptis]], [[Gereja Moravia|Moravia]], dan [[Pietisme|Pietistik]] lainnya. Selain membentuk komunitas-komunitas di luar [[agama negara|otorisasi negara]], para Reformis Radikal seringkali menerapkan perubahan doktrin yang lebih ekstrem, misalnya penolakan terhadap [[kredo|prinsip-prinsip]] hasil [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea]] dan [[Konsili Kalsedon]] yang berlangsung pada [[Abad Kuno Akhir]].
Gereja Katolik menanggapi dengan suatu gerakan yang disebut [[Kontra-Reformasi]], diprakarsai oleh [[Konsili Trente]]. Banyak upaya dalam menghadapi Protestanisme dilakukan oleh kalangan [[Serikat Yesus|Yesuit]], suatu tarekat baru kala itu yang terorganisasi dengan baik. Secara umum, [[Eropa Utara]], dengan pengecualian sebagian besar wilayah [[Irlandia]], berada di bawah pengaruh Protestanisme. [[Eropa Selatan]] tetap Katolik, sedangkan [[Eropa Tengah]] merupakan lokasi konflik yang sengit, imbas dari [[Perang agama Eropa|serangkaian perang agama di Eropa]] yang berpuncak pada Perang Tiga Puluh Tahun, sehingga mengakibatkan daerah ini hancur.
▲Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]], diprakarsai oleh beberapa umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi — khususnya ajaran dan penjualan [[indulgensi]], serta [[simoni]], jual-beli jabatan rohaniwan — yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik [[Hierarki Gereja Katolik|hierarki Gereja]], termasuk [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]].
▲Para pendahulu Martin Luther mencakup [[John Wycliffe]] dan [[Jan Hus]], yang juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di [[Wittenberg]], [[Elektorat Sachsen|Saxonia]], tatkala Martin Luther memakukan ''[[95 dalil Luther|Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi]]'' pada daun pintu [[Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Semua Orang Kudus]] (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada masa itu),<ref name="Simon-120-121">{{en}} {{cite book|first=Edith|last=Simon|title=Great Ages of Man: The Reformation|pages=120–121|publisher=Time-Life Books|year=1966|isbn=0662278208}}</ref> tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, tetapi berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai [[
▲Akan tetapi selanjutnya para reformator berselisih paham dan memecah-belah pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doktrinal — pertama-tama antara Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan [[John Calvin]] — akibatnya terbentuklah [[denominasi Kristen|denominasi-denominasi]] Protestan yang berbeda-beda dan saling bersaing, seperti [[Gereja Lutheran|Lutheran]], [[Gereja Reformed|Reformed]], [[Puritan]], dan [[Gereja Presbiterian|Presbiterian]]. Sebab, proses, dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; [[Anglikanisme]] muncul di Inggris dengan [[Reformasi Inggris]], dan banyak denominasi Protestan yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut mempercepat laju [[Reformasi Katolik|Kontra Reformasi]] dari [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]. Reformasi Protestan disebut pula ''Reformasi Jerman'' atau ''Revolusi Protestan''.
== Sejarah dan awal ==
=== Akar dan pendahulu [[abad ke-14]] dan [[abad ke-15]] ===
{{original research|Bagian|reason=Perlu sumber layak yang menghubungkan secara langsung Reformasi Protestan dengan Avignon, Katharisme, dll.}}
* Gerakan Anti-hierarki: [[Kathar]]isme, [[Waldensian]]isme, dan lainnya
* [[Kepausan Avignon]] ("Pembuangan Gereja di Babel"), [[Avignon]], [[Skisma Barat|Skisma Besar]]
Baris 59 ⟶ 71:
* {{en}} [http://www.lepg.org/religion.htm A summary of the Reformation]
* {{en}} [http://www.newgenevacenter.org/west/reformation.htm An Overview of the Protestant Reformation]
{{Kristen footer}}
{{Sejarah Gereja}}
{{Martin Luther}}
[[Kategori:Protestanisme]]
|