Kejang demam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evan Saap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Evan Saap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 8:
 
Menurut konsensus dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.<ref>{{cite book|first1=i KonsensusUnit Kerja Koordinasi Neurologi|editor1-last=Pusponegoro|editor1-first=Hardiono D|editor2-last=Widodo|editor2-first=Dwi Putro|editor3-last=Ismael|editor3-first=Sofyan|title=Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam|date=2006|publisher=Badan Penerbit IDAI|location=Jakarta|isbn=979-8421-23-X|edition=Second|accessdate=1 November 2017}}</ref>
 
 
Kejang demam biasanya timbul pada anak dengan suhu tubuh diatas 38&nbsp;°C (100.4&nbsp;°F). Selain itu
 
{{Infobox Disease|ICD10={{ICD10|R|56||r|00}}|ICD9={{ICD9|780.31}}|MedlinePlus=000980|MeshID=D003294|OMIM=604352|DiseaseDB=4777|eMedicineSubj=neuro|eMedicineTopic=134}}
 
Selain itu, infeksi virus atau bakteri dan bahkan imunisasi yang menyebabkan demam tinggi seperti herpes virus dapat menjadi faktor penyebab dari kejang demam. Hingga saat ini masih belum ditemukan obat profilaksis antiepilepsi untuk mencegah terjadinya kejang demam.
<ref name="8th" />