Filsafat hasrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Manusia menyadari dirinya ketika pertama kali ia menyebut kata “Aku”. Hal ini terjadi melalui hasrat, ketika seseorang mengenali hasratnya sebagai dirinya, dan hasrat terlepas dari objeknya. Pemuasan hasrat membutuhkan bentuk penghancuran atau perubahan atas objek hasrat. Lacan mengacu pada [[Sigmund Freud|Freud]] bahwa hasrat seseorang adalah hasrat dari yang lain.<ref name=":1" /> Kalimat 'hasrat seseorang adalah hasrat yang lain' dapat dipahami bahwa hasrat seseorang adalah hasrat dari [[Liyan (filsafat)|yang lain]], bahwa hasrat seseorang adalah menjadi hasrat yang lain juga. Teori ini berkaitan dengan teori "hasrat"[[Hegel]], yaitu 'perjuangan akan pengakuan'. Seseorang memiliki hasrat untuk mendapat pengakuan dan untuk diingini oleh orang lain, untuk menjadi hasrat dari orang lain. Hasrat seseorang hanya dapat terpuaskan bila ia menjadi dihasrati oleh hasrat orang lain, menjadi objek hasrat orang lain.<ref name=":1" /> Lacan memahami [[kompleks Oedipus]] dalam Freud sebagai hasrat yang paling awal dari seorang anak, yaitu hasrat akan ibunya dan juga sebaliknya, hasrat sang ibu kepada anaknya. Lacan menjelaskan lebih lanjut dalam teori "Nama-Ayah". Dalam teorinya ini Lacan menjelaskan bahwa hasrat ibu adalah demi kepentingan dan berada dalam sang ayah, dengan kata lain bahwa hasrat sang ibu adalah [[simbol]] dari sang ayah. Ayah sendiri dalam hal ini menjadi simbol bagi [[kebudayaan]] dan [[hukum]], bagi masyarakat. Teori nama ayah ini juga menurut Lacan yang membawa seseorang keluar dari keadaan alamiahnya untuk masuk ke dalam masyarakat atau kebudayaan. Transisi [[Kompleks Oidipus|kompleks Oedipus]] ini terjadi karena sang ayah memberikan sang anak namanya, dan nama itu dikenal dan menjadi legalisasi dalam masyarakat dan bagi anak itu sendiri bahwa sang anak adalah milik dari sang ayah.<ref name=":1" />
[[Tahap cermin]] adalah tempat kelahiran hasrat seseorang karena dalam tahap ini terjadi identifikasi untuk pertama kalinya dan seorang anak mulai mengenali dirinya. Lebih lanjut, [[Jacques Lacan|Lacan]] menyebutkan bahwa objek a ({{lang-fr|objet petite a}}){{efn|Huruf 'a' merupakan singkatan bahasa Perancis
==== Hasrat antara kebutuhan dan tuntutan ====
Lacan mengaitkan hasrat dengan kebutuhan (''need'') dan tuntutan (''demand''). Kebutuhan dipahami sebagai suatu kebutuhan alami manusia sebagai makhluk biologis, sedangkan tuntutan dipahami sebagai ucapan. Kebutuhan mungkin dapat terpuaskan, sedangkan tuntutan tidak mungkin dapat terpuaskan. Namun ada hubungan antara pemuasan kebutuhan dan tuntutan. Dalam relasi anak-ibu terjadi tuntutan akan cinta sang ibu yang menjamin terpenuhinya kebutuhan sang anak akan hal lainnya (makanan, minuman, dll.). Tuntutan akan cinta sang ibu ini tidak mungkin terpuaskan, sehingga menyebabkan kebutuhan sang anak juga tidak mungkin terpuaskan seluruhnya. Dalam hal ini terjadi jurang lebar antara kebutuhan dan tuntutan, dan di sinilah letak hasrat. Tuntutan berbeda dari hasrat. Tuntutan bersifat penguasaan ("hasrat memiliki"), sedangkan hasrat bersifat pengakuan, pengenalan atau identifikasi ("hasrat menjadi). Hasrat bersifat tidak terbatas, dan hanya kematian yang menjadi batas hasrat. Lacan memahami kematian ini sebagai “Tuan Absolut” dalam penafsirannya terhadap [[Dialektik|dialektika]] tuan-budak seperti halnya yang diungkapkan [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegel]]; sebagai Tuan yang tidak kelihatan, tetapi memegang menjadi tujuan pemuasan hasrat manusia.<ref name=":1" />
|