Tradisi Wor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Afif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
==  Jenis-jenis Wor ==
Tradisi Wor merupakan tradisi siklus kehidupan.<ref>{{Cite news|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbpapua/2017/09/19/tradisi-wor-dalam-budaya-orang-biak/|title=TRADISI WOR DALAM BUDAYA ORANG BIAK - Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua|last=abdulrazak|date=2017-09-19|newspaper=Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref><ref>Kapisa, Sam. 1994. “Eksistensi Wor Biak dan Upaya Pelestariannya (makalah). Jayapura: Seminar Jurusan Antropologi FISIP Universitas Cendrawasih</ref> Ada beberapa upacara yang dilakukan terkait hal tersebut, yaitu:
# '''''Wor Fasfesmandwampur'''''. Berasal dari dua kata yaitu ''fasfes'' dan ''mandwam''. Fasfes berarti ikatan. ''Mandwam'' adalah nama kulit kayu yang ditumbuk hingga halus. Wor ini disebut juga ''fasfesepen'' atau ikatan untuk menahan. Dapat juga disebut sebagai ''babyos'' (membalaut). ''Wor Fasfesmandwampur'' adalah suatu ikatan untuk menahan bagian bawah perut seorang ibu yang sedang hamil. Tujuannya adalah untuk melindungi anak yang masih dalam kandungan agar terhindar dari segala gangguan roh halus.
# '''''Wor Fasasnai.''''' Fasasnai berarti memperlihatkan. Disebut juga ''anunbesop'' (membawa atau mengantar anak turun ke bawah) atau ''anun berurido'' (mengantar anak keluar dari kamar). Wor Fasasnai artinya memperlihatkan bayi kepada alam agar penguasa alam dan segala isinya mengenal bayi yang baru lahir. Pada prinsipnya, Wor Fasasnai adalah memperkenalkan bayi kepada kerabat, alam dan pemiliknya baik yang nyata maupun tidak nyata.
# '''''Wor'' Anmam.''' Terdiri dari kata ''an'' (makan) dan ''mam'' (gumpalan makanan yang dikunyah). Maksudnya adalah penyuapan bayi dengan makanan yang bukan ASI. Upacara wor ini dilaksanakan karena seorang anak telah memasuki tahap perkembangan terbaru yaitu giginya sudah tumbuh dan sudah bisa mengunyah makanan lain meski masih meminum ASI.
Baris 17:
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Budaya Papua]]
[[Kategori:Tradisi]]