Friedrich Ebert: Perbedaan antara revisi

Friedrich Ebert memiliki ketertarikan di bidang politik dan organisasi sejak remaja. Pada tahun 1889 saat usianya baru 18 tahun, ia terpaksa berpindah-pindah kota menghindari represi pemerintah akibat diterapkannya undang-undang anti sosialisme.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/55848473|title=Women's emancipation movements in the nineteenth century : a European perspective|last=Sylvia.|first=Paletschek,|last2=Bianka.|first2=Pietrow-Ennker,|date=2004|publisher=Stanford University Press|isbn=9780804754941|location=Stanford, Calif.|oclc=55848473}}Hlm 102-122.</ref> Di Mannheim, ia mulai berinteraksi dengan pergerakan sosialisme dan kemudian bergabung dengan [[Partai Demokrat Sosial Jerman]] serta terlibat dalam organisasi perserikatan dagang.<ref name=":0" /> Pada bulan agustus di tahun yang sama, Ebert kemudian berpindah ke Hannover dan menjadi sekertaris dari organisasi perserikatan pembuat pelana.<ref name=":0" /> Ebert terus berpindah-pindah karena menjadi daftar hitam polisi akibat aktifitas politiknya. Saat di Kassel, Brunswick, Elberfeld-Barmen, Remscheid, Quakenbrück dan Bremen ia membuat dan mengelola suatu agen pembayaran berkaitan dengan perdagangan pelana.<ref name=":0" /> Di tahun 1891, Ebert kemudian menetap di Bremen. Ia ditunjuk menjadi ketua perserikatan dagang pelana di kota tersebut.<ref name=":1" /> Saat masih menjabat sebagai ketua perserikatan dagang, Ebert juga aktif menjadi wartawan dan editor di salah satu media masa yang terafiliasi dengan [[Partai Demokrat Sosial Jerman]].<ref name=":0" /><ref name=":7">{{Cite web|url=http://www.fes.de/fulltext/historiker/00211005.htm|title=Friedrich Ebert 1871 - 1925 : vom Arbeiterführer zum Reichspräsidenten ; Ausstellung der Stiftung Reichspräsident-Friedrich-Ebert-Gedenkstätte, Heidelberg und der Friedrich-Ebert-Stiftung, Bonn ; Begleitheft mit den Haupttexten der Ausstellung

Freidrich Erbert merupakan pemimpin Jerman pertama yang terpilih secara demokratis. Ia juga orang pertama yang berasal dari kalangan proletar sekaligus sosialis yang menduduki jabatan ini. Friedrich Erbert semasa kepemimpinannya juga dipandang sebagai orang yang berkomitmen tegas terhadap demokrasi.<ref name=":7" /> Pasca kekalahan di Perang Dunia I, Friedrich Erbert merupakan perwakilan utama Jerman dalam penandatanganan Perjanjian Versailles. Pada awalnya Ebert menolak menandatangani perjanjian ini dan menganggapnya sebagai sesuatu yang "tidak mungkin menjadi kenyataan dan tidak dapat diterima", namun setelah menyadari bahwasannya Jerman tidak memiliki pilihan lain, Ebert akhirnya menandatangani perjanjian ini.<ref name=":1" /><ref name=":4" />

Sebelum kematiannya, Friedrich Erbert diketahui menderita [[batu empedu]], [[kolesistitis]] dan peradangan [[usus buntu]].<ref>{{Cite web|url=https://news.google.com/newspapers?nid=860&dat=19250224&id=qdQrAAAAIBAJ&sjid=koQFAAAAIBAJ&pg=6522,2262802|title=Ellensburg Daily Record - Google News Archive Search|website=news.google.com|access-date=2017-11-02}}</ref> Ia juga terserang influensa di pertengahan Februari 1925. Kemudian pada 23 Februari 1925 dilakukan tindakan darurat [[Apendektomi|apendoktomi]] untuk menghilangkan usus buntunya.<ref>{{Cite web|url=https://news.google.com/newspapers?nid=860&dat=19250224&id=qdQrAAAAIBAJ&sjid=koQFAAAAIBAJ&pg=6522,2262802|title=Ellensburg Daily Record - Google News Archive Search|website=news.google.com|access-date=2017-11-02}}</ref> Empat hari kemudian Frierich Erbert menghembuskan nafas terakhirnya pada umur 54 tahun. Friedrich Erbert dimakamkan ditanah kelahirannya [[Heidelberg|Heidelberg.]]<ref name=":0" /><ref name=":1" />