Nike Ardilla: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 108:
Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih mengisi ruang-ruang publik. Buktinya, tempat-tempat suci didirikan seolah-olah mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh baru pada zaman ini, Nike Ardilla Resto and Gallery dibangun untuk mengenangnya di [[Sulawesi Barat]] dan [[Sulawesi Selatan]]. Bagaikan museum, makamnya selalu ramai dikunjungi semua kalangan. Tidak salah kalau George Quinn mentasbihkan Nike Ardilla setara dengan Para wali. 15 tahun kematiannya masih mampu mengisi ruang-ruang publik hingga saat ini.<ref>[http://www.fisip.ui.ac.id/antropologi/httpdocs/events/sympo/4th_dpk/amrih_widodo.htm Nike Ardilla, Instant Pop Saint by George Quinn]</ref><ref>[http://www.docstoc.com/docs/21670629/Nike-Ardilla-Bukti-Kegemilangan-Budaya-Pop-Indonesia-Abad-Ini/ Nike Ardilla Bukti Kegemilangan Budaya Pop Indonesia Abad Ini]</ref>
 
=== Pengaruh ===
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah ''Asia Week'' menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir ''In Dead She Soared'' atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike.