Kangsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
 
== Ramalan kematian ==
[[FileBerkas:Raja_Ravi_Varma,_Kamsa_maya_(1890).jpg|right|thumb|250px|Dewi Yogamaya mengabarkan kelahiran putra kedelapan Dewaki kepada Kangsa yang ketakutan (kiri), sementara [[Basudewa]] dan [[Dewaki]] tertegun dengan takzim (kanan). Lukisan karya [[Raja Ravi Varma]] (1890).]]
Kangsa memiliki sepupu bernama [[Dewaki]] yang dianggapnya sebagai adik kandungnya sendiri. Dewaki menikah dengan [[Basudewa]] dan pernikahan mereka dirayakan secara meriah oleh Kamsa. Tiba-tiba terdengar suara dari langit bahwa kelak Kangsa akan mati di tangan anak Dewaki. Karena panik, Kangsa pun menjebloskan Basudewa dan Dewaki ke dalam penjara. Setiap kali Dewaki melahirkan, Kangsa langsung membunuh bayinya. Hal ini berlangsung sampai enam kali. Pada kehamilan ketujuh, istri pertama Basudewa yang bernama Rohini datang menjenguk. Secara ajaib, kandungan Dewaki pun berpindah ke dalam rahim Rohini.
 
Pada kelahiran bayi kedelapan, tiba-tiba datanglah pertolongan dewata. Pintu penjara terbuka dan seluruh penjaga tertidur lelap. Basudewa pun dengan mudah membawa bayinya pergi untuk dititipkan kepada sahabatnya yaitu [[Nanda (mitologi)|Nanda]] (Nandagopa) di Gokula. Setelah itu, Basudewa kembali ke penjara sambil membawa bayi perempuan anak Nandagopa.
 
Esok paginya, Kangsa datang ke penjara untuk membunuh bayi Dewaki yang baru lahir. Saat hendak membunuhnya, bayi tersebut berubah menjadi Dewi Yogamaya, manifestasi Dewa [[Wisnu]]. Sang dewi mengabarkan bahwa pembunuh Kangsa telah lahir, dan kini sedang berada dengan selamat di Gokula.
 
== Kematian ==