Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 81:
Tulisan-tulisan Luther beredar luas, bahkan mencapai Perancis, Inggris, dan Italia pada 1519.{{clarification needed|reason=contradicts "throughout Europe" in previous line}} Para mahasiswa dikabarkan memadati Wittenberg untuk mendengar Luther berbicara. Ia memublikasikan suatu ulasan singkat tentang [[Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia|Surat Galatia]] dan ''Karya tentang Kitab Mazmur'' tulisannya. Bagian awal karier Luther ini merupakan salah satu periode yang paling kreatif dan produktif dalam masa hidupnya.<ref>{{en}} Spitz, Lewis W. ''The Renaissance and Reformation Movements'', St. Louis: Concordia Publishing House, 1987, 338.</ref> Tiga karyanya yang paling dikenal diterbitkan pada 1520: ''[[Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman]]'', ''[[Tentang Pembuangan Babilonia Gereja|Tentang Pembuangan Gereja ke Babel]]'', dan ''[[Tentang Kebebasan Seorang Kristen]]''.
 
===Pembenaran oleh iman saja===
== Teologi Luther tentang anugerah ==
{{Main article|Sola fide}}
Disiplin yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Karena terpengaruh oleh seruan [[Humanisme]] ''ad fontes'' ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti [[penyesalan]] dan [[Pembenaran (teologi)|pembenaran]] mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Ia menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci—yang terpenting di antaranya adalah doktrin tentang [[pembenaran]] oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] sepenuhnya adalah pemberian dari [[rahmat Ilahi|anugerah]] Allah melalui [[Kristus]] yang diterima oleh [[iman]].
[[File:Luther at Erfurt - Justification by Faith.jpg|thumb|upright|"Luther di Erfurt", yang melukiskan Martin Luther menemukan doktrin ''sola fide''. Lukisan karya [[Joseph Noel Paton]], 1861.]]
 
Dari tahun 1510 sampai 1520, Luther menyajikan kuliah tentang Kitab Mazmur serta Surat Ibrani, Roma, dan Galatia. Ketika mempelajari bagian-bagian Alkitab tersebut, ia mendapat pemahaman atas penggunaan istilah-istilah seperti [[penitensi|silih]] dan kebenaran (''righteousness'') oleh Gereja Katolik dengan cara-cara yang baru. Ia sampai pada keyakinan bahwa Gereja korup dalam jalannya dan telah hilang penglihatan atas apa yang ia anggap sebagai beberapa kebenaran sentral Kekristenan. Yang terpenting bagi Luther adalah doktrin [[pembenaran (teologi)|pembenaran]]&nbsp;– tindakan Allah menyatakan benar seorang berdosa&nbsp;– oleh [[iman dalam Kekristenan|iman]] saja melalui kasih karunia atau rahmat Allah. Ia mulai mengajarkan bahwa [[keselamatan (Kristen)|keselamatan]] ataupun penebusan adalah suatu anugerah dari [[rahmat ilahi|rahmat]] Allah, yang dapat dicapai melalui iman semata dalam [[Yesus]] sebagai [[Mesias]].<ref name=Wriedt>{{en}} Wriedt, Markus. "Luther's Theology," in ''The Cambridge Companion to Luther''. New York: Cambridge University Press, 2003, 88–94.</ref> "Batu karang yang satu dan kukuh ini, yang kita sebut doktrin pembenaran", tulisnya, "adalah pasal utama dari keseluruhan doktrin Kristen, yang mencakup pemahaman dari segala kesalehan."<ref>{{en}} Bouman, Herbert J. A. [http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml "The Doctrine of Justification in the Lutheran Confessions"], ''Concordia Theological Monthly'', 26 November 1955, No. 11:801.</ref>
Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya antara [[Hukum Taurat dan Injil]] yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara keseluruhan, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kebenaran yang berasal dari Alkitab mula-mula dan melihat kesalahan orde gereja katolik yang banyak menutup-nutupi doktrin Alkitab yang sebenarnya .
 
Luther sampai pada pemahaman bahwa pembenaran adalah karya Allah sepenuhnya. Ajaran Luther ini diekspresikan secara jelas dalam publikasinya tahun 1525, ''De Servo Arbitrio'' (''[[Tentang Keterbelengguan Kehendak]]''), yang ditulis sebagai tanggapan atas ''[[De libero arbitrio diatribe sive collatio]]'' (''Tentang kehendak bebas: Diskursus atau Perbandingan'') karya [[Desiderius Erasmus]] (1524). Luther mendasarkan posisinya pada doktrin [[predestinasi]] dalam Efesus 2:8–10 seturut pemahamannya. Menentang ajaran Katolik yang memandang tindakan-tindakan benar orang percaya dilakukan dalam ''kerja sama'' dengan Allah, Luther menuliskan bahwa umat Kristen menerima sepenuhnya kebenaran tersebut dari luar diri mereka. Menurutnya, kebenaran demikian bukan sekadar berasal dari Kristus tetapi sebenarnya ''adalah'' kebenaran Kristus, diperhitungkan kepada umat Kristen (bukan ditanamkan ke dalam diri mereka) melalui iman.<ref>{{en}} Dorman, Ted M., "[http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml Justification as Healing: The Little-Known Luther"], ''Quodlibet Journal'': Volume 2 Number 3, Summer 2000. Retrieved 13 July 2007.</ref>
 
"Itulah sebabnya mengapa iman semata menjadikan seseorang benar dan memenuhi hukum [Taurat]," tulisnya. "Iman adalah yang membawa [[Roh Kudus (Kekristenan)|Roh Kudus]] melalui jasa-jasa Kristus."<ref name=faith>{{en}} {{cite web|url=http://www.ProjectWittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/luther/luther-faith.txt|title=Luther's Definition of Faith}}</ref> Bagi Luther, iman adalah suatu anugerah atau karunia dari Allah; pengalaman dibenarkan oleh iman adalah "seolah-olah aku telah dilahirkan kembali". Masuknya Ia ke dalam Firdaus tidak lain adalah penemuan tentang "kebenaran Allah"&nbsp;– suatu penemuan bahwa "orang benar" yang dibicarakan dalam Alkitab (seperti dalam Roma 1:17) hidup oleh iman.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=155| title=Justification by Faith: The Lutheran-Catholic Convergence }}</ref> Ia menjelaskan konsepnya tentang "pembenaran" dalam [[Artikel-Artikel Smalkald]]:
 
<blockquote>
Pasal yang pertama dan utama adalah ini: Yesus Kristus, Allah dan Tuhan kita, mati untuk dosa-dosa kita dan dibangkitkan kembali untuk pembenaran kita (Roma 3:24–25). Ia sendiri adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia (Yohanes 1:29), dan Allah telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita semua (Yesaya 53:6). Semua orang telah berdosa dan dibenarkan secara cuma-cuma, tanpa perbuatan-perbuatan dan jasa-jasa mereka sendiri, oleh kasih karunia-Nya, melalui penebusan yang terdapat dalam Kristus Yesus, dalam darah-Nya (Roma 3:23–25). Ini perlu diyakini. Ini tidak dapat diperoleh atau dicapai dengan perbuatan, hukum, atau jasa apa saja. Karenanya jelas dan pasti bahwa iman ini saja membenarkan kita&nbsp;... Tidak ada sesuatupun dari pasal ini dapat dilepaskan atau ditaklukkan, sekalipun langit dan bumi jatuh (Markus 13:31).<ref>{{en}} Luther, Martin. "The Smalcald Articles," in ''Concordia: The Lutheran Confessions''. Saint Louis: Concordia Publishing House, 2005, 289, Part two, Article 1.</ref>
</blockquote>
 
Penemuan kembali Luther atas "Kristus dan keselamatan-Nya" merupakan yang pertama dari dua poin yang menjadi landasan bagi Reformasi Protestan. Protesnya menentang penjualan indulgensi didasarkan pada hal tersebut.{{sfn|Froom|1948|p=243}}
 
== Jawaban Paus ==