Heteroseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
penyesatan otak
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek)
Baris 35:
Pada permulaan abad ke-20 M, diskusi teoretis mula-mula terhadap bidang [[psikoanalisis]] menempatkan [[biseksualitas]] dalam perkembangan psikologi manusia. Penelitian kuantitatif oleh [[Alfred Kinsey]] pada tahun 1940an dan kisi-kisi orientasi seksual [[Fritz Klein (peneliti seks)|Dr. Fritz Klein]] pada tahun 1980an menemukan distribusi yang serupa dengan dalil yang dikemukakan para pendahulu mereka.
 
Berdasarkan tulisan Alfred Kinsey yang berjudul ''Sexual Behavior in the Human Male'' serta beberapa penelitian modern lainnya, mayoritas manusia memiliki pengalaman atau sensasi heteroseksual maupun homoseksual sehingga mereka dikategorikan sebagai biseksual. Penelitian Kinsey secara konsisten menemukan bahwa orientasi seksual merupakan sesuatu yang berkembang ke banyak segi di sepanjang kehidupan seseorang; jarang, tetapi tidak wajib terjadi, termasuk membentuk ketertarikan pada jenis kelamin yang baru. Jarang individu yang secara radikal mengorientasi ulang keseksualan mereka secara cepat -dan lebih sedikit lagi yang melakukannya atas kemauan mereka sendiri-tetapi seringkali seksualitas berkembang, berubah, dan menyerap elemen-elemen baru selama puluhan tahun. Misalnya, norma umum "usia yang pantas" untuk seksualitas membutuhkan suatu obyekobjek ketertarikan yang berubah (terutama pada masa menuju kedewasaan). [[Teori queer]] kontemporer, yang menggabungkan berbagai ide dari [[konstruksionisme sosial]], cenderung melihat seksualitas sebagai sesuatu yang hanya memiliki arti dalam susunan sejarah yang diberikan. Maka seksualitas dipandang sebagai suatu partisipasi dalam sebuah jalur sosial yang lebih besar dan, meskipun terkesan berubah-ubah jika dipandang dari beberapa sisi, bukanlah sebagai sesuatu yang ditentukan oleh masing-masing individu secara ketat.
 
Penelitian-penelitian lain menyangsikan metodologi Kinsey. "Perhitungannya dinilai rancu setelah diketahui bahwa ia mewawancarai para homoseksual dan tahanan (banyak yang merupakan pelaku kejahatan seksual) secara tidak seimbang."<ref>Tom Bethell (April 2005). "Kinsey as Pervert".</cite> ''American Spectator'', '''38''', 42–44. ISSN 0148-8414.</ref><ref>Julia A. Ericksen (May 1998). "With enough cases, why do you need statistics? Revisiting Kinsey's methodology".</cite> ''The Journal of Sex Research'' '''35''' (2): 132-40, ISSN 0022-4499.</ref>