Laju cahaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek)
Baris 1.192:
|volume=15 |issue=3 |pages=254–78
|doi=10.1214/ss/1009212817
}} (click on "Historical background" in the table of contents)</ref> [[Euklides]] dan [[Ptolemaeus]] memajukan [[Teori emisi (penglihatan)|teori emisi]] penglihatan Empedocles, di mana cahaya dipancarkan dari mata, sehingga memungkinkan melihat. Berdasarkan teori itu, [[Heron dari Alexandria]] berpendapat bahwa laju cahaya harus [[tak hingga]] karena obyekobjek yang jauh seperti bintang muncul segera setelah membuka mata. Filsuf awal Islam awalnya setuju dengan [[Fisika Aristoteles|pandangan Aristoteles]] bahwa cahaya tidak memiliki laju perjalanan. Pada tahun 1021, Alhazen ([[Ibnu Haitham]]) menerbitkan ''[[Kitab Optik]]'', di mana ia menyajikan serangkaian argumen yang menolak teori emisi [[Persepsi visual|penglihatan]] yang mendukung teori intromisi yang sekarang diterima, di mana cahaya bergerak dari objek ke mata.<ref>{{Cite journal
| last1 = Gross | first1 = CG
| title = The Fire That Comes from the Eye