Platina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k (GR) File renamed: File:Platin loest sich in heissem Koenigswasser.JPG → File:Platin löst sich in heißem Königswasser.jpg File renaming criterion #2: To change from a meaningless or ambiguous name... |
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek) |
||
Baris 7:
Platina adalah anggota unsur [[golongan platina]] dan unsur dalam [[Unsur golongan 10|golongan 10]] pada [[tabel periodik]]. Ia memiliki enam [[isotop]] alami. Logam ini adalah salah satu unsur [[Kelimpahan unsur dalam kerak bumi|langka di kerak bumi]] dengan kelimpahan rata-rata sekitar 5 [[mikrogram|μg]]/kg. Ia terdapat dalam beberapa bijih [[nikel]] dan [[tembaga]] bersama dengan beberapa deposit [[Mineral unsur alami|alami]], sebagian besar di [[Afrika Selatan]], yang menyumbang 80% dari produksi dunia. Karena kelangkaan dalam kerak bumi, hanya beberapa ratus [[ton]] yang diproduksi setiap tahun, dan memberikan manfaat penting, logam ini menjadi sangat berharga dan merupakan [[Daftar komoditas perdagangan|komoditas logam mulia]]<ref group="n">Istilah '''''logam mulia''''' di Indonesia memiliki makna yang berbeda menurut bidang kimia/fisika dan bidang ekonomi. Logam mulia menurut kimia/fisika diturunkan dari {{lang-en|noble metal}} yang merujuk pada sifat inert golongan logam ini. Sedangkan meurut ilmu ekonomi, logam mulia yang diturunkan dari {{lang-en|precious metal}} lebih cocok jika dimaknai sebagai [[Logam berharga]] karena merujuk pada kelangkaan dan nilai ekonominya yang tinggi. Namun demikian, seluruh unsur logam berharga (ekonomi) secara kimia masuk dalam golongan logam mulia (kimia)</ref> utama.
Platina adalah [[Deret reaktivitas|logam yang paling kurang reaktif]]. Daya tahannya yang mengagumkan terhadap [[korosi]], bahkan pada suhu tinggi, membuatnya dinobatkan sebagai [[logam mulia]]. Konsekuensinya, platina sering ditemukan sebagai unsur platina alami. Oleh karena ia terdapat secara alami dalam [[alluvium|pasir aluvium]] di berbagai sungai, maka ia digunakan pertama kali oleh penduduk asli Amerika Selatan [[pra-Kolombia]] untuk membuat artefak. Tulisan Eropa merujuk pada abad ke-16, tetapi laporan [[Antonio de Ulloa]] yang mempublikasikan logam baru di [[Kolombia]] pada tahun 1748 menjadi
Platina digunakan dalam [[pengubah katalitik]], peralatan laboratorium, kontak [[listrik]] dan [[elektrode]], [[Sensor suhu|termometer resistensi platina]], peralatan [[kedokteran gigi]], dan [[perhiasan]]. Oleh karena termasuk [[logam berat]], platina memiliki masalah kesehatan jika terpapar garamnya, namun karena ketahanannya terhadap korosi, platina tidak beracun seperti beberapa logam lainnya.<ref>{{cite web |url= http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0015/123081/AQG2ndEd_6_11Platinum.PDF|title=Air Quality Guidelines|edition=Second|chapter=Chapter 6.11 Platinum|publisher=WHO Regional Office for Europe, Copenhagen, Denmark|date= 2000 }}</ref> Senyawa yang mengandung platina, seperti ''[[sisplatin]]'', ''[[oksaliplatin]]'' dan ''[[karboplatin]]'', digunakan dalam [[kemoterapi]] untuk melawan kanker jenis tertentu.<ref>{{cite journal | pmid = 20593091 | date = 2010 | last1 = Wheate | first1 = NJ | last2 = Walker | first2 = S | last3 = Craig | first3 = GE | last4 = Oun | first4 = R | title = The status of platinum anticancer drugs in the clinic and in clinical trials | volume = 39 | issue = 35 | pages = 8113–27 | doi = 10.1039/C0DT00292E | journal = Dalton transactions (Cambridge, England : 2003)}}</ref>
Baris 91:
Para arkeolog telah menemukan jejak platina dalam emas yang digunakan dalam makam Mesir kuno dan huruf hieroglif berkalender awal 1200 SM. Namun, keberlanjutan pengetahuan Mesir tentang logam ini masih belum jelas. Cukup mungkin mereka tidak mengenali adanya platina dalam emas mereka.<ref>{{cite book|title=Jewelrymaking Through History: An Encyclopedia|pages=155–156|author=Rayner W. Hesse|date=2007|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=0-313-33507-9}}</ref>
Logam ini digunakan oleh bangsa Amerika pra-Kolombia di dekat [[Esmeraldas, Ekuador]] saat ini untuk membuat artefak berbahan aloy emas putih-platina. Mereka menerapkan sistem [[metalurgi serbuk]] yang relatif canggih. Platina yang digunakan dalam
=== Penemuan di Eropa ===
Baris 108:
Oleh karena anggota keluarga platina lainnya belum diketemukan (platina adalah yang pertama), Scheffer dan Sickingen membuat asumsi yang keliru tentang kekerasannya—yang lebih disebabkan oleh [[Besi(III) klorida|besi]] murni—platina menjadi bahan yang relatif keras, bahkan rapuh, ketika kelenturan dan elastisitasnya mendekati emas. Asumsi mereka tidak dapat dihindari karena platina yang digunakan dalam percobaan mereka sangat terkontaminasi dengan unsur-unsur keluarga platina lainnya seperti [[osmium]] dan [[iridium]], yang menyebabkan aloy platina menjadi rapuh. Perpaduan residu platina tak murni ini, disebut "plyoksen", dengan emas merupakan satu-satunya cara pada saat itu untuk mendapatkan senyawa yang lunak, tetapi sekarang, platina dengan tingkat kemurnian tinggi telah tersedia dan kabel yang sangat panjang dapat dibuat dari platina murni, sangat mudah karena struktur kristalnya yang sama dengan kebanyakan logam lunak lainnya.<ref>[http://mysite.du.edu/~jcalvert/phys/platinum.htm Platinum]. mysite.du.edu</ref>
Pada tahun 1786, [[Charles III dari Spanyol]] menyediakan sebuah perpustakaan dan laboratorium kepada [[Pierre-François Chabaneau]] untuk membantu penelitiannya pada platina. Chabaneau berhasil menghilangkan sejumlah ketakmurnian dari bijih, termasuk emas, raksa, timbal, tembaga, dan besi. Ini membuatnya meyakini bahwa ia tengah bekerja dengan sebuat logam tunggal, tetapi pada kenyataannya bijih tersebut masih mengandung logam-logam golongan platina yang belum diketahui. Hal ini mengakibatkan hasil percobaannya tidak konsisten. Suatu saat, platina nampak lunak, tetapi ketika dipadu dengan iridium, ia menjadi sangat rapuh. Kadang-kadang logamnya tidak dapat terbakar, tetapi ketika dipadu dengan osmium, menjadi menguap. Setelah beberapa bulan, Chabaneau berhasil memproduksi {{Convert|23|kg|lb|2|abbr=on}} platina murni serta lunak dengan cara memalu dan menekan sponsnya ketika masih putih membara. Chabeneau menyadari platina akan berharga dalam pembuatan berbagai
Pada tahun 2007, [[Gerhard Ertl]] memenangkan [[Nobel Kimia]] untuk penentuan detail mekanisme molekular oksidasi katalitik [[karbon monoksida]] menggunakan platina (sebagai [[pengubah katalitik]]).<ref>{{cite journal |pages = 385–407|doi = 10.1002/anie.200800480 |title = Reactions at Surfaces: From Atoms to Complexity (Nobel Lecture) |pmid = 18357601 |issue = 19 |date = 2008 |last1 = Ertl |first1 = Gerhard |journal = Angewandte Chemie International Edition |volume = 47}}</ref>
|