Komunitas Pojok Budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Added {{notability}} tag to article |
zz |
||
Baris 1:
{{notability|Companies|date=November 2017}}
'''Komunitas Pojok Budaya''' adalah sebuah
== Kegiatan dalam Komunitas ==
Komunitas Pojok Budaya telah dilirik oleh berbagai instansi pendidikan untuk dijadikan temuat khusus kunjungan edukasi. Hal itu tidak terlepas dari visi utama Komunitas Pojok Budaya untuk melestarikan permainan dan mainan tradisional. Salah satu kegiatan unggulan yang dilakukan komunitas ini adalah Kampoeng Dolanan. Ini adalah tempat bagi para pengunjung untuk bermain bersama. Di dalam Kampoeng Dolanan, telah disediakan beragam “wahana” permaianan dan mainan tradisional untuk dimainkan bersama, workshop pembuatan mainan tradisional dan kunjungan ke rumah para pengrajin untuk melihat langsung proses pembuatan mainan tradisional tersebut. Seluruh kegiatan yang diadakan di dalam Kampoeng Dolanan<ref>http://kampoengdolanan.com</ref> dikemas dalam bentuk outbond. Pengunjung juga tidak datang dengan cuma-cuma, mereka diwajibkan membayar sebesar Rp25.000 hingga Rp75.000. Harga itu sudah termasuk makan siang dan souvenir berupa salah satu jenis mainan tradisional yang ingin dibawa pulang oleh anak-anak<ref>http://wargajogja.net/seni-dan-budaya/kampung-dolanan-pandes-surga-mainan-tradisional.html</ref>. Namun demikian, pengunjung bisa menawarnya sesuai kemampuan, lalu pihak Kampoeng Dolanan akan menyesuaikan.
Seiring berjalannya waktu, visi Komunitas Pojok Budaya untuk mengenalkan mainan dan permainan tradisional menjadi semakin kuat. Pada tahun 2011, Wahyudi dan rekan-rekannya mendirikan instansi pendidikan anak usia dini (PAUD) Among Siwi. Instansi tersebut adalah wadah bagi Komunitas Pojok Budaya untuk tidak hanya mengenalkan mainan dan permainan tradisional saja, melainkan juga untuk merekonstruksi nilai-nilai dalam permainan dan mainan tradisional.
|