Hinduisme di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 7:
[[Berkas:Hinduism Expansion in Asia.svg|thumb|300px|Ekspansi agama Hindu di Asia Tenggara]]
Cendekiawan India menulis mengenai Dwipantara atau kerajaan Hindu [[Jawa Dwipa]] di [[Jawa]] dan [[Sumatera]] sekitar tahun 200 SM. "Yawadvipa" disebutkan dalam epos paling awal India, [[Ramayana]]. [[Sugriwa]], panglima tentara [[Rama]] mengirim anak buahnya ke Yawadvipa, Pulau Jawa, untuk mencari [[Sita]].<ref>[https://books.google.com/books?id=9ic4BjWFmNIC&pg=PA465 History of Ancient India Kapur, Kamlesh]</ref> Oleh karena itu, Jawa disebut di India dengan bahasa Sanskerta "yāvaka dvīpa" (dvīpa = pulau). Asia Tenggara sering dikunjungi oleh para pedagang dari India bagian timur, khususnya [[Kalingga]], serta dari [[Dinasti Chola|kerajaan-kerajaan]] di India Selatan.
 
Kerajaan [[Tarumanagara]] [[India Raya|yang bercorak India]] didirikan di [[Jawa Barat]] sekitar tahun 400-an, membuat prasasti-prasasti di antara yang paling awal dalam [[sejarah Indonesia]]. Ada pengaruh agama Buddha yang jelas mulai sekitar tahun 425 di wilayah ini. Sekitar abad ke-6, kerajaan bercorak India [[Kerajaan Kalingga|Kalingga]] didirikan di pantai utara [[Jawa Tengah]]. Nama kerajaan ini berasal dari [[Kalingga]], pantai timur India.<ref name=Coedes>{{cite book|last= Coedès|first= George|authorlink= George Coedès|editor= Walter F. Vella|others= trans.Susan Brown Cowing|title= The Indianized States of Southeast Asia|year= 1968|publisher= University of Hawaii Press|isbn= 978-0-8248-0368-1}}</ref>
 
== Lihat juga ==