Taṇhā: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
'''{{IAST|Taṇhā}}''' adalah kata dalam [[bahasa Pali]] yang terkait dengan kata dalam [[bahasa Weda]], '''{{IAST|tṛṣṇā}}''' dan '''{{IAST|tarśa}}''', yang berarti "nafsu keinginan".<ref>{{cite book|author1=Richard Gombrich|author2=Gananath Obeyesekere |title=Buddhism Transformed: Religious Change in Sri Lanka|url=https://books.google.com/books?id=rpN9atSFua0C |year=1988|publisher=Motilal Banarsidass |isbn=978-81-208-0702-0 |pages=246 }}</ref> Konsep ini merupakan konsep yang penting dalam kepercayaan [[Buddhisme|Buddha]].<ref name=peterharvey53>{{cite book|author=Peter Harvey|title=An Introduction to Buddhism: Teachings, History and Practices|url=https://books.google.com/books?id=bj-ds_jd8QYC|year=1990|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-31333-9|page=53}}</ref> Terdapat tiga jenis taṇhā, yaitu:
* ''Kama-taṇhā'' (nafsu kesenangan sensual):{{Sfn|Harvey|2013|p=63}} bernafsu terhadap rasa senang atau kenikmatan inderawi.<ref name="sucitto1">Ajahn Sucitto (2010), Kindle Location 943-946</ref> Walpola Rahula menyatakan bahwa taṇhā tidak hanya terbatas pada nafsu inderawi, kekayaan atau kekuasaan, tetapi juga nafsu terhadap gagasan atau idealisme, cara pandang, pendapat, teori dan kepercayaan (dhamma-taṇhā)."<ref name="walpola1">Walpola Sri Rahula (2007). Kindel Locations 791-809.</ref>
* ''Bhava-taṇhā'' (nafsu untuk ada):{{Sfn|Harvey|2013|p=63}} bernafsu untuk menjadi sesuatu dan bersatu dengan suatu pengalaman.<ref name="sucitto1"/> Nafsu ini terkait dengan ego, yaitu pencarian identitas tertentu dan nafsu untuk terlahir kembali untuk selamanya.{{Sfn|Harvey|2013|p=63}} Menurut penjelasan yang lain, nafsu ini dipicu oleh pandangan yang salah mengenai kehidupan abadi dan keabadian.<ref name="WilliamsTribe2002p43">{{cite book|author1=Paul Williams |author2=Anthony Tribe |author3=Alexander Wynne |title=Buddhist Thought: A Complete Introduction to the Indian Tradition |url=https://books.google.com/books?id=e9SFAgAAQBAJ&pg=PA43 |year=2002|publisher=Routledge |isbn=978-1-134-62324-2 |pages=43–44 }}</ref><ref name="Thepyanmongkol2012p314">{{cite book|author=Phra Thepyanmongkol|title=A Study Guide for Right Practice of the Three Trainings|url=https://books.google.com/books?id=6XFW45RDK6wC|year=2012|publisher=Wat Luang Phor Sodh|isbn=978-974-401-378-1|page=314}}</ref>
* ''Vibhava-taṇhā'' (nafsu untuk tidak ada):<ref name="WilliamsTribe2002p43"/> nafsu untuk tidak mengalami hal yang tidak menyenangkan dalam kehidupan saat ini atau masa depan, seperti orang-orang atau situasi yang tidak menyenangkan.{{Sfn|Harvey|2013|p=63}} Akibatnya muncul keinginan untuk bunuh diri atau memusnahkan diri sendiri, dan dalam kepercayaan Buddha tindakan ini hanya akan membuat mereka terlahir kembali dalam kehidupan yang lebih buruk.{{Sfn|Harvey|2013|p=63}} Menurut Phra Thepyanmongkol, nafsu ini dipicu oleh pandangan yang salah mengenai bunuh diri karena pelakunya mengira bahwa mereka tidak akan terlahir kembali.<ref name="Thepyanmongkol2012p314"/>