Suku Tolare: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
xx
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
ddx
Baris 18:
 
== Sistem Kekerabatan ==
Sistem kekerabatan antar kelompok Suku Tolare dijelaskan dengan istilah ''Ngata Sintuvu''. Menurut kepercayaan mereka, keberadaan Suku Tolare di pemukimannya saat ini merupakan amanat dari [[leluhur]] yang harus dipertahankan. Meskipun salah satu anggota keluarga mereka ada yang memilih untuk tinggal di lokasi lain atau lokasi baru, tempat tinggal awalnya tetap akan dianggap sebagai rumah mereka yang sesungguhnya. Sehingga, apabila kelompok keluarga tersebut suatu ketika kembali ke tempat asalnya, Suku Tolare tidak akan menganggapnya sebagai orang asing.
 
Keterikatan mereka dengan kerabatnya dalam Ngata sintuvu menimbulkan kesadaran yang amat tinggi yang memungkinkan lahirnya [[etnosentrisme]]. Mereka amat membanggakan nilai-nilai dan [[tradisi]] yang diwariskan [[nenek moyang]] mereka sehingga mengendap sebagai kebudayaan immaterial di dalam diri mereka. Hal ini menjadikan pola hubungan sosial dan pola produksi yang mereka lakukan bersifat subsisten. Aktivitas ekonomi yang mereka lakukan hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dalam kelompok mereka saja, tanpa ada niatan untuk memperoleh keuntungan maksimal. Sehingga, Suku Tolare tidak mengenal sistem pertukuran mata uang, mereka menggunakan sistem pertukuran dengan cara barter.
 
Konsekuensi lain dari etnosentrisme yang berkembang dalam kelompok Suku Tolare adalah tidak diterimanya begitu saja kebudayaan luar. Mereka juga tidak mengenal sistem kepemimpinan pada umumnya, seperti kepala desa, kepala suku, dan istilah kepemimpinan maupun lembaga-lembaga adat lainnya. Kekuasaan secara mekanis dipegang oleh para kepala [[keluarga]] dan sesepuh dari keluarga yang bersangkutan. Para sesepuh atau orang tua tersebut dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dipatuhi nasihatnya. Mereka diyakini sebagai penerus para [[leluhur]] yang memiliki kuasa untuk memberikan hukuman dan sanksi bagi anggota suku yang melanggar aturan norma atau nilai-nilai adat.
 
== Sistem Perkawinan ==
Sistem perkawinan dalam masyarakat terasing Suku Tolare diklasifikasikan menjadi dua model: [[perkawinan]] antar kelompok itu sendiri (endogen) dan perkawinan di luar kelompok masyarakat tersebut (exogen). [[Perkawinan]] dalam kelompok masyarakat tersebut terjadi di dalam kelompok yang masih mempunyai pertalian darah. Perkawinan itu terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah adanya kesepakatan dari kedua orang tua yang bersangkutan, lingkungan pergaulan yang teralienasi, dan lain-lain. Sedangkan perkawinan yang terjadi di luar kelompok biasanya disebabkan oleh proses pergaulan antar-masyarakat dan kesepakatan yang terjadi antar kedua orang tua.
 
Apabila perkawinan terjadi antara laki-laki dengan perempuan dari rumpun keluarga lain dalam lokasi yang berbeda, sang laki-laki diharuskan untuk berpindah tempat tinggal ke tempat tinggal calon istri. Hal itu diyakini sebagai jalan untuk mempermudah pintu rezeki bagi calon keluarga wanita. Begitu pula apabila hal itu terjadi pada perkawinan di dalam satu rumpun yang lokasinya sama. Adat menetap dalam proses perkawinan dalam sistem sosial Suku Tolare adalah suatu keharusan. Apabila seorang lelaki menikah, sang laki-laki diharuskan untuk berpindah rumah ke kediaman wanita dan bekerja sebagai petani dengan mengelola [[lahan]] dari keluarga wanita. Hal itu mereka maksudkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
 
== Pola Pemilikan Lahan ==