Gurita cincin biru: Perbedaan antara revisi

'''Gurita cincin biru''' merupakan dari genus Hapalochlaena, ada empat spesies dari [[gurita]] ini, mereka dapat ditemukan di kolam kecil di pantai dan [[terumbu karang]] di [[pasifik]] dan [[samudra hindia]], dari [[jepang]] hingga [[australia]].<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20090218092057/http://animal.discovery.com/convergence/oceans-deadliest/deadliest-creatures/deadliest-creatures_05.html|title=Ocean's Deadliest : The Deadliest Creatures : Animal Planet|date=2009-02-18|access-date=2017-11-22}}</ref> Nama cincin biru diberikan karena terdapat totol-totol mirip cincin berwarna biru pada sekujur tubuhnya<ref>{{Cite web|url=http://www.arkive.org/southern-blue-ringed-octopus/hapalochlaena-maculosa/|title=Southern blue-ringed octopus videos, photos and facts - Hapalochlaena maculosa|website=Arkive|language=en-GB|access-date=2017-11-22}}</ref>. [[moluska]] ini memakan [[kepiting]], [[kelomang]], udang ,dan [[krustasea]] lainnya. gurita cincin biru merupakan salah satu hewan laut paling beracun didunia. Meski berukuran kecil - 12 sampai 20 cm (5 sampai 8 inci) - dan sifatnya relatif jinak, Mereka berbahaya bagi manusia jika merasa terancam, racunnya mengandung [[Tetrodotoksin]].

biasanya gurita cincin biru memangsa [[kepiting]], dan [[udang]], tetapi ia juga memangsa ikan jika ia bisa menangkapnya. Gurita berkepala biru menerkam mangsanya, menyambarnya dengan tentakelnya dan menariknya ke mulutnya. ia menggunakan paruh nya untuk menembus cangkang kepiting atau exoskeleton udang, lalu menyuntikan racun, racun melumpuhkan otot-otot yang diperlukan untuk gerakan, yang secara efektif membunuh mangsanya.

Gurita cincin biru dapat ditemukan di perairan laut dangkal, kedalamannya kurang dari 30 meter. Perairan dangkal itu di antaranya berada di perairan [[Australia]], [[jepang]], perairan laut [[Asia Tenggara]], dan [[Indonesia]]. Mereka hidup di dasar laut yang berpasir dan memiliki lumpur dengan batu-batu karang serta alga di dekatnya<ref>{{Cite news|url=http://bobo.grid.id/Sains/Flora-Dan-Fauna/Gurita-Cincin-Biru-Gurita-Cantik-Yang-Berbahaya|title=Gurita Cincin Biru, Gurita Cantik yang Berbahaya|newspaper=Bobo.Grid.ID|access-date=2017-11-22}}</ref>.

ritual kawin untuk gurita berkepala biru dimulai saat seekor pejantan mendekati seekor betina dan mulai membelai tubuhnya dengan lengan yang dimodifikasi, hectocotylus. seekor pejantan akan menyambar betina yang terkadang benar-benar mengaburkan penglihatan wanita, kemudian mentransfer sperma dengan memasukkan hectocotylus-nya ke dalam rongga mantelnya berulang-ulang. perkawinan berlanjut sampai betina sudah cukup<ref>{{Cite web|url=https://www.aims.gov.au/docs/projectnet/blue-ringed-octopus.html|title=About the Australian Institute of Marine Science|last=Science|first=jurisdiction=Commonwealth of Australia; corporateName=Australian Institute of Marine|website=www.aims.gov.au|language=en|access-date=2017-11-22}}</ref>, dan setidaknya satu spesies betina harus menyingkirkan pria yang terlalu antusias dengan paksa. betina memiliki satu kopling dari sekitar 50 butir telur dalam masa hidup mereka menjelang akhir musim gugur.

walaupun berukuran kecil, racun gurita cincin biru dapat membunuh 26 orang dewasa dalam hitungan menit. Racun pada gurita cincin biru bukan terletak pada pola totolnya, melainkan terdapat di air liurnya. tidak penawar racun dari gurita cincin biru, sehingga menjadikannya salah satu penghuni terumbu karang paling mematikan di laut. racun nya mengandung [[tetrodotoksin]], [[histamin]], tryptamine, octopamine, [[taurine]], [[Asetilkolin|acetylcholine]] dan [[dopamine]]. Racun nya bisa mengakibatkan mual, serangan pernafasan, gagal jantung, dan kadang-kadang kelumpuhan total, kebutaan, dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit jika tidak diobati. Kematian terjadi karena biasanya dari sesak napas karena kelumpuhan diafragma.

* https://web.archive.org/web/20090516205657/http://www.weichtiere.at/Mollusks/Kopffuesser/blauring.html

* https://www.barrierreefaustralia.com/info/reef-dangers/blue-ringed-octopus/

* https://oceanconservancy.org/blog/2017/03/13/the-blue-ringed-octopus-small-but-deadly/