Produksi minyak sawit di Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 18:
Pada tahun 1960-an, penelitian dan pengembangan (R&D) dalam pembibitan kelapa sawit mulai berkembang setelah Departemen Pertanian Malaysia membentuk sebuah program pertukaran dengan ekonomi Afrika Barat dan empat perkebunan swasta membentuk Laboratorium Genetika Kelapa Sawit.<ref>Hartley, C. W. S. (1988). The Oil Palm, 3rd edn. [[Longman Scientific and Technical]], Harlow, U.K.</ref> Pemerintah Malaysia juga mendirikan Kolese Serdang, yang menjadi [[Universitas Putra Malaysia]] (UPM) pada tahun 1970-an untuk melatih insinyur pertanian dan agroindustri dan lulusan agribisnis untuk melakukan penelitian di lapangan.
 
Pada tahun 1979, dengan dukungan dari [[Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia]] (MARDI) dan UPM, pemerintah mendirikan Institut Penelitian Minyak Sawit Malaysia (PORIM),<ref>[http://economics.dstcentre.com/Development%20of%20Palm%20Oil%20and%20Related%20Products%20in%20Malaysia%20and%20Indonesia%20By%20Rajah%20Rasiah%20&%20Azmi%20Shahrin.pdf Development of Palm Oil and Related Products in Malaysia and Indonesia] Rajah Rasiah & Azmi Shahrin, Universiti Malaya, 2006</ref> sebuah lembaga yang dikoordinasi oleh negeri dan swasta, yang berarti PORIM dijalankan oleh perwakilan pemerintah dan industri.<ref>[http://tcdc2.undp.org/GSSDAcademy/SIE/Docs/Vol5/Oil.pdf Sharing Innovating Experiences 5/Agriculture and Rural Development in the South, Chapter 1-Oil Palm R&D Malaysia] United Nations Office For South-South Cooperation</ref> [[B.C. Sekhar]] diangkat sebagai pembina dan ketua dan [[Yusof Basiron]] menjabat sebagai Direktur Jenderal.
 
== Lihat juga ==