Kambing etawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
'''Kambing etawa''' adalah [[kambing]] didatangkan dari [[India]] yang juga disebut kambing Jamnapari. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. [[Telinga]]nya panjang dan terkulai ke bawah. [[Dahi]] dan [[Hidung|hidungnya]] cembung. Baik jantan maupun betina [[Tanduk|bertanduk]] pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan [[susu]] hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan ([[hibrida]]) kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing “Peranakan etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran hampir sama dengan etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal [[Indonesia]].
Orang pertama yang menghasilkan Peranakan Etawa di Indonesia adalah Tarsisius Wartono, kakek asal Purworejo yang sekarang berusia 110 tahun. Ia mengaku kalau dirinya yang pertama kali menurunkan kambing PE di Jawa Tengah. Menurutnya, PE merupakan persilangan Kambing Etawa dengan Kambing Benggala. Awal mula persilangan itu adalah adanya bantuan dari Pemerintah Kolonial Belanda yang berpusat di Semarang. "Pemerintah Belanda sepertinya memang bertujuan mengembangkan Etawa, kambing asli India yang memang ukurannya demikian besar. Kemungkinan setelah berhasil, akan dimanfaatkan untuk memakmurkan kolonial," [[tuturnya kepada KRjogja.com,|http://krjogja.com/web/news/read/9669/Ini_Orang_Pertama_yang_Menghasilkan_Peranakan_Etawa_Kaligesing]] Kamis (15/9).
 
Bantuan kambing indukan jantan itu disalurkan tahun awal dekade 40-an. Ketika itu, Wartono berumur sekitar 37 tahun dan sudah menjadi peternak Kambing Benggala. "Seluruh daerah di Jawa Tengah kabarnya dapat bantuan itu. Lalu kenapa saya yang dapat? Camat Kaligesing kala itu yang dipasrahi kambing oleh Bupati, jatuh cinta dengan perempuan Tlogoguwo, akhirnya menyerahkan Etawa kepadanya," terangnya.adalah salah satu jenis kambing yang banyak di kembang biakan di daerah Jawa tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Beberapa daerah seperti Jawa barat, bahkan Sumatra dan Kalimantan juga mulai bergeliat membudidayakan jenis kambing ini.
 
Jenis kambing ini awalnya adalah silangan kambing India jenis Jamnapari dengan kambing lokal dari daerah kecamatan Kaligesing Purworejo, dan kini dikenal dengan sebutan kambing PE Kaligesing.
Kambing PE Kaligesing sangat identik dengan bulu warna putih dan hitam, ada sebagian kecil yang warna bulu pada kepalanya coklat. Kambing ini sangat mudah pemeliharaannya, karena dengan pola pakan hijauan yang bervariasi dan pakan pendukung seperti ampas tahu, dedak, kulit kedelai, onggok dan sejenisnya, kambing ini akan sangat pesat pertumbuhannya.
 
Banyak peternak kambing yang awalnya tidak melirik kambing ini namun sekarang mulai tertarik memelihara kambing ini, karena secara fisik postur nya lebih besar dari kambing kacang atau kambing jawa randu.
 
PE Kaligesing dipelihara di daerah mana saja sangat mudah beradaptasi, baik itu dataran tinggi yang relatif dingin maupun dataran rendah yang panas, perbedaan yang mencolok hanya pada ketebalan bulunya, apabila dipelihara didataran tinggi bulu kambing ini akan lebih tebal.
 
 
Ada 3 kelas untuk membedakan jenis kambing ini, yaitu kelas pedaging, breeding dan kelas kontes. yang paling banyak dipelihara masyarakat pada umumnya adalah kelas pedaging dan kelas breeding.
 
Harga kelas pedaging kambing betina dara umur 6-8 bulan berkisar antara 2.5-3 jt, untuk pejantannya dengan umur yang sama berkisar di harga 5 jt an.
 
Kelas breeding adalah kelas dimana sudah ada penseleksian sehingga postur badan kambing kelas breeding lebih besar dan panjang dibandingkan kelas pedaging. Kelas breeding ini yang betinanya sering dikawinkan dengan pejantan kelas kontes sehingga sering muncul cempe-cempe dengan kualitas kontes, karena 70% genetika cempe berasal dari pejantan.
 
Kelas Kontes, tentu saja merupakan kambing-kambing pilihan yang dilihat dari banyak kriteria mulai dari bentuk kepala, panjang telingga, bentuk telingga, bentuk mulut, tinggi badan, postur panjang badan, bentuk kaki, bulu dan lainnya.
 
Komunitas kambing PE Kaligesing sering melakukan event kejuaraan lomba nasional, yang terakhir kali diadakan di kota Jombang, kemudian ada jadwal lomba lagi pada bulan Mei 2016 di Kota Wonosobo Jawa tengah, dan bulan Juli 2016 di Kecamatan Kaligesing Purworejo.
 
" Kok kambing PE Kaligesing bisa menjadi sumber penghasil uang ????? "
 
Iya.. itu fakta , bahwa harga jenis kambing PE Kaligesing walaupun hanya kelas pedaging namun harga dipasaran memang lebih ungguh dibanding dengan kambing jenis lainnya. Untuk kelas breeding dan kelas kontes harganya bisa melambung tinggi karena ada unsur seni yang melekat pada kambing jenis ini.
 
Kambing-kambing pejantan pada foto dibawah ini umurnya berkisar 1 - 2.5 tahun, harga nya bervariasi antara 10-60 jt per/ ekor, ini adalah sebuah kenyataan bahwa kambing jenis PE Kaligesing memang bisa menjadi " PABRIK UANG " bagi para peternaknya.
 
 
 
" Bagaimana peternak pemula bisa ikut merasakan rejeki dari kambing PE Kaligesing ???? "
 
Tentu saja, itu adalah impian semua peternak, bahwa dengan memelihara kambing ini akan mendapatkan rejeki yang lebih. Ada beberapa cara dasar supaya peternak pemula bisa efektif dan tidak salah langkah , yaitu :
Cari ilmu yang benar mengenai cara dan managament ternak kambing PE Kaligesing
Cari mentor yang benar dengan memilih para peternak yang sudah nyata-nyata mampu mencetak para juara di ajang kontes
Mencari komunitas yang benar sehingga akan terhindar dari para makelar atau blantik kambing yang kurang bertanggung jawab
" Yah.. kami kan jauh dari Kaligesing, apakah bisa tetap menjalin komunikasi dengan peternak disana dan berpeluang sukses seperti para peternak disana "
 
SANGAT BISA... saat ini komunikasi bisa via telephon, BBM, Whatsapp bisa dilakukan, bahkan transfer ilmu pengetahuan pun bisa berlangsung lebih mudah dan cepat. Anda tinggal mencari dan memperhatikan 3 hal dasar di atas sehingga anda akan ketemu dengan para peternak yang benar.
 
== Pranala luar ==
Baris 46 ⟶ 7:
* [http://www.dairygoatjournal.com/issues/82/82-3/PK_Rout.html "Jamunapari - A Dairy Goat Breed in India".] ''Dairy Goat Journal''
* [http://jds.fass.org/cgi/reprint/61/7/994 "Reproduction and Breeding of Goats".]
[]
[[Orang yang Menghasilkan Peranakan Etawa|http://krjogja.com/web/news/read/9669/Ini_Orang_Pertama_yang_Menghasilkan_Peranakan_Etawa_Kaligesing]]
 
[[Kategori:Kambing]]