Pada tahun 2007, walikotawali kota Yerusalem, [[Uri Lupolianski]], bertemu dengan duta besar Turki untuk Israel, Namik Tan, dan meminta agar prasasti tersebut dikembalikan ke Yerusalem sebagai "tanda itikad baik" ("''goodwill gesture''"). Pemerintah Turki menolak permintaan ini, menyatakan bahwa Inskripsi Siloam itu merupakan milik [[Kekaisaran Utsmaniyah]], sehingga menjadi milik budaya Republik Turki. Presiden Turki, [[Abdullah Gul]], mengatakan bahwa Turki akan mengusahakan inskrispsi tersebut dapat dipertontonkan di Yerusalem untuk suatu periode singkat.<ref>[http://www.milliyet.com.tr/2007/11/15/siyaset/asiy.html Peres, Gül'den tablet istedi]</ref>