Jatijajar, Tapos, Depok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-bulutangkis +bulu tangkis) |
k Bot: penggantian teks otomatis (-Walikota, +Wali kota; -walikota, +wali kota) |
||
Baris 15:
'''Jatijajar''' adalah sebuah [[kelurahan]] yang terletak di kecamatan [[Tapos, Depok|Tapos]], [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. asal namanya, pada zaman dahulu ada sebuah kebun tanaman jati yang tumbuh di dekat Situ Jatijajar. pada era 1980-an, pohon-pohon tersebut ditebang, dan beberapa batangnya yang tua masih disimpan di rumah para sesepuh di sana. penduduk asli adalah komunitas sunda dan betawi, yang masih bisa ditelusuri kekerabatannya satu sama lainnya. agama mayoritas adalah islam, dengan aliran Nahdhatul Ulama yang mendominasi.
kelurahan ini berbatasan dengan Jalan Raya Bogor KM 34-36 di barat, serta Kelurahan Cilangkap di selatan dan Sukatani di utara. ciri khas kelurahan ini, sebagaimana tempat lain di Kota Depok adalah memiliki danau-danau kecil atau situ, yang berjumlah enam buah. warga setempat memanfaatkannya sebagai pemancingan. sebagian besar pendatang adalah suku jawa, dan yang lain campuran berbagai etnik di Indonesia. adanya perumahan membuat kelurahan ini menjadi hunian ideal yang nyaman dan sejuk, karena memang masih banyak lahan terbuka hijau. sebuah kontroversi yang mengemuka adalah ketika Nurmahmudi Ismail,
sampai dengan kurun waktu 1996, kelurahan ini belumlah banyak dikenal orang meskipun letaknya strategis. bahkan masyarakat masih banyak yang bekerja sebagai petani dan belum menggunakan layanan listrik. barulah setelah reformasi, dibangun perumahan besar dan terjadi kemajuan cukup pesat disana.
|