Ambo Tang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, removed stub tag
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Olah raga, +Olahraga; -olah raga, +olahraga
Baris 51:
Ia kerap terpilih sebagai  duta sekolah untuk mengikuti Jambore Pramuka di tingkat kabupaten maupun provinsi. Bagi Ambo, kegiatannya di kepanduan itu sendiri merupakan bagian dari pelepasan hasratnya yang lama terpendam. Ia sangat memimpikan menjadi polisi. Keinginan itu tumbuh sedari Ia masih anak-anak, saat sering melihat polisi berseragam.
 
Demi mengejar mimpi menjadi polisi, Ambo, pun lebih memilih melanjutkan pendidikannya di Sekolah Guru Olahraga (SGO) Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Sekolah  kejuruan yang mendidik tenaga guru olah ragaolahraga itu dianggapnya bisa menjadi batu loncatan, untuk  mendekatkan  impiannya menjadi polisi. Karena di sekolah itu Ia berharap lebih bisa menjaga kebugaran  untuk menghadapi test di kepolisian.
 
Namun untuk mewujudkan tekadnya itu, tidaklah segampang bayangannya. Terbatasnya biaya dan hidup jauh dari orang tua membuatnya harus rela kerja keras untuk menamatkan sekolah. Kerja serabutan yang bisa menghasilkan uang dilakoninya. Dari berdagang kecil-kecilan hingga menjadi kuli bangunan pun dijalaninya. Tekadnya yang membaja itu kadang sampai bisa  mengalahkan rasa lapar dan dahaga selepas dari sekolah.
Baris 57:
Hebatnya, rasa lelah berperas keringat  terbayarkan dengan raihan prestasi akademik sekolahnya. Sama seperti saat  Ia masih di SMP, peringkat juara umum kembali digenggamnya. Dan prestasi itu terus bertahan semenjak dari kelas satu hingga meraih ijazah akhir. Prestasi sekolah yang mentereng itu membuatnya mendapat perhatian khusus dari para guru. Dan sesekali ia kerap diminta menggantikan peran guru untuk mengajar kawan-kawannya di kelas.
 
Bukan pretasi akademik saja yang menonjol dari Ambo Tang, para guru dan nama daerah Kabupaten Batanghari pun turut bangga dengan prestasi yang dicetaknya dibidang olah ragaolahraga. Ia kerap meraih juara dalam cabang olah ragaolahraga pencak silat dan karate.
 
Dari dua cabang beladiri yang dikuasainya itu, Ia beberapa kali meraih medali. Diantaranya  pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) tahun 1998 di kelas bebas cabang olahraga Pencak Silat. Medali Perak Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tahun 1997, melalui olahraga Karate di kelas bebas. Serta medali perak kejuaraan INKAI terbuka Muara Bulian tahun 1997.