Sambas Mangundikarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 115.178.199.234 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 180.246.174.211 |
k Bot: penggantian teks otomatis (-Olah raga, +Olahraga; -olah raga, +olahraga |
||
Baris 4:
Pada tahun 1950 dan 1951, walau saat itu ia belum bekerja pada Jawatan Radio (istilah dulu demikian), ia sudah sering membantu RRI Studio Jakarta dalam bidang seni suara. Bersama Ping Astono dan Hamid Arif ia menyanyi dalam "Orkes Dupa Nirmala" pimpinan Ping Astono di RRI. Yang merupakan kebanggaan baginya adalah, bahwa ketika RRl mengadakan Pemilihan Bintang Radio yang pertama (1951) ia berhasil memasuki babak final. Setelah itu ia berulang kali mengikuti pemilihan Bintang Radio sebagai wakil dari RRI Bandung, Samarinda (dua tahun di RRI Samarinda) dan Cirebon (3 tahun), ia mulai tertarik pada penciptaan lagu, baik lagu Indonesia maupun Sunda. Tapi ternyata, lagu-lagu daerah ciptaannya lebih berhasil dan banyak dinyanyikan oleh penyanyi terkenal pada zamannya, seperti Upit Sarimanah, Fenty Effendy, Etty Kusumah, dll. Lagu-lagu tersebut adalah: Manuk Dadali, Sapunyere, Pegat Simpay, Ka Huma, Pepeling, Peunyem Bandung, dll.
Pada tahun 1962, dalam pemilihan tangga lagu-lagu baru, lagu Manuk Dadali selama 6 bulan menempati urutan teratas pada RRI Bandung, bahkan kesebelasan Persib menjadikan lagu pengiring setiap memasuki lapangan sepak bola di Stadion Siliwangi Bandung. Sebagai penyiar yang gemar
Setelah lulus dari Akademi Penerangan di Jakarta (1962) ia dipindahkan ke RRl ke TVRI, dan menjabat Kepala Seksi Hiburan dan
[[Kategori:Pembawa acara Indonesia]]
|