Nasi katok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Masakan bru; Menambah Kategori:Masakan Brunei menggunakan HotCat |
menghapus referensi blog |
||
Baris 1:
'''Nasi katok''' merupakan makanan yang populer di Brunei Darussalam dan menjadi makanan yang wajib dicoba bagi pelancong ketika pergi kesana. Sebagai makanan pokok mayoritas negara Asia, nasi dapat dengan mudah ditemukan pada setiap menu di sejumlah negara di Asia.
==Sejarah==
Katok menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti celana, tetapi penamaan katok sendiri pada nasi katok bukan didasarkan pada hal tersebut. Asal usul nasi katok sendiri berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat Brunei, berasal dari lingkungan Mabohai dimana sepasang suami istri keturunan China yang menjual nasi dengan potongan ayam. Kemudian nasi katok berkembang menunya dengan tambahan sambal dan kuah daging.
Nasi katok berisi daging tepung dengan nasi yang terbuat dari beras pulen dengan ayam goreng yang ditepungi dan ditambahkan dengan dua pilihan sambal yaitu pedas dan tidak serta dibungkus dengan menggunakan bungkus nasi atau pembungkus makanan plastik. Penyajian nasi katok sederhana yaitu pembeli dipersilahkan untuk memilih potongan ayam yang diinginkan kemudian sambal yang disukai, kemudian penjual membungkus pesanan tersebut dan pembeli dapat langsung pergi setelah membayarnya. Harga untuk satu porsi nasi katok rata-rata satu dolar. <ref>http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/08/14/berkunjung-ke-brunei-jangan-lewatkan-menyicipi-nasi-katok-nan-lezat</ref> Harga untuk satu porsi nasi katok pada setiap tempat di distrik Brunei umumnya sama, yakni satu dolat. Hal yang membedakan nasi katok satu dengan lainnya terdapat pada kualitas bahan serta olahan sambalnya. Isi sambal nasi katok terbuat dari ikan teri, ikan bahai dan ikan bilis. <ref>http://widhiaanugrah.com/resep-masakan-nasi-sambal-katok-yang-lezat/#forward</ref> Selain cara pemesanan yang mudah, nasi katok menjadi destinasi pariwisata turis mancanegara khususnya dari Indonesia ketika berkunjung ke Brunei Darussalam.
|