Ema Bratakusumah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 53:
 
== Politik ==
[[Berkas:Ema Bratakusumah bersama handai taulan (foto dokumen oleh Pasoendan.com).jpg|thumbjmpl|300px|leftkiri|Gan Ema bersama handai taulan : Raden Anggakusumah (pencipta ''Ameng Timbangan''), dan putra, Raden Muhyidin Anggakusumah]]
Dalam dunia politik ia berguru kepada Dr. [[Ernest François Eugène Douwes Dekker]], bersama [[Darnasukumah]], [[Bakri Suraatmaja]], dan [[Gatot Mangkupraja]] di Bandung. Pada tahun 1949-1950 ia mulai berkiprah di Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bandung. Ema, dalam pandangan politiknya, (1) ingin memajukan bangsanya karena cinta akan tanah air yang dimulai dan diutamakan dari tingkat bawah berdasarkan kebudayaan (suku bangsa dan daerah: Sunda), (2) ingin memerdekakan bangsanya dari belenggu penjajahan melalui persiapan rakyat harus berani bertarung secara individual dan atau kelompok, (3) bentuk negara yang sesuai bagi Indonesia merdeka adalah federasi atau otonomi yang luas, karena sesuai dengan kodrat masyarakat dan geografi Indonesia. Untuk mencapai pandangan tersebut ditempuhlah program pendidikan, pers, dan pencak. Meskipun demikian, jiwa ke-jurnalistik-annya pun masih tetap membara, pada tahun 1956 bersama [[Sutisna Senjaya]], [[Supyan Iskandar]], dan [[Otong Kosasih]], ia mendirikan surat kabar [[Kalawarta Kujang]]. Media ini didirikan demi menunjang perjuangan Sunda dan Partai [[Gerakan Pilihan Sunda]] pada saat itu.