Intertekstualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti Biblia-1-.gif dengan Biblia-1-.png
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Kristeva IMG 5888.jpg|150px|rightka|thumbjmpl|Julia Kristeva, salah satu tokoh yang mengembangkan pendekatan intertekstual]]
'''Intertekstual''' adalah sebuah pendekatan untuk memahami sebuah [[Teks]] sebagai sisipan dari teks-teks lain.<ref name="Alfian"> Alfian Rokhmansyah. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal terhadap ilmu sastra. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 119.</ref><ref name="Berquist">(English) Jon L. Berquist. 2007. Approaching Yehud: New Approaches to The Study of Persian Period. Atlanta:The Society of Biblical Literature. Hlm 25.</ref> Intertekstual juga dipahami sebagai proses untuk menghubungkan teks dari masa lampau dengan teks masa kini.<ref name="Faris">(English) Nora Shuart Faris. 2004. Uses Intertextuality in classroom and educational research. United Stated of America: Information Age Publishing. Hlm 375.</ref> Suatu teks dipahami tidak berdiri sendiri.<ref name="Alfian"/> Suatu teks disusun dari kutipan-kutipan atau sumber-sumber teks lain.<ref name="Alfian"/><ref name="Guzzetti">(English) Barbara J. Guzzetti. 2002. Literacy in America: An Encyclopedia of History, Theory, and practice. California:ABC-CLIO incompany. Hlm 258.</ref><ref name="Faller">(English) Kathrin Faller. 2010. "And it's All There-Intertextual Structures, Theme, and Character in Stephanie Meyer's "Twilight" Series. Hlm 8.</ref> Tokoh yang mengembangkan pendekatan ini adalah [[Julia Kristeva]].<ref name="Alfian"/>
 
Baris 12:
 
=== Intertekstual Hermeneutis ===
[[Berkas:Biblia-1-.png|150px|rightka|thumbjmpl|Alkitab]]
Dalam dunia teologi, pendekatan intertekstual berperan penting terutama dalam membaca teks-teks yang terdapat dalam Alkitab.<ref name="Timo"> Eben Nuban Timo. 2006. Hagar dan putri-putrinya: Perempuan Tertindas Dalam Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 9.</ref> Alkitab adalah kumpulan dari teks-teks yang berkesinambungan.<ref name="Timo"/> Suatu teks perlu dihubungkan dengan teks yang lain agar pembaca Alkitab mendapatkan suatu gambaran yang utuh tentang teks.<ref name="Timo"/> Contohnnya, dalam Alkitab kisah penciptaan disusun berdasarkan beberapa sumber yaitu sumber [[Elohis]], [[Yahwis]], [[Deuteronomis]], dan [[Pries]].<ref name="Timo"/> Dalam membaca kisah Alkitab, metode ini digunakan para ahli hermeneutika dengan nama ''intertekstual hermeneutis''.<ref name="Timo"/> Dengan metode ini, membaca Alkitab menjadi multidimensi.<ref name="Timo"/> Para pembaca Alkitab tidak lagi melihat Alkitab secara sempit.<ref name="Timo"/> Dengan adanya teks-teks lain, pembaca Alkitab memperluas wawasannya tentang cerita-cerita di Alkitab.<ref name="Timo"/>