Islam dan kucing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zombiebaik (bicara | kontrib) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
[[Berkas:Cat outside Gazi Husrev-Bey Mosque (6086909198).jpg|
[[Kucing domestik]] adalah hewan yang dihargai dalam agama [[Islam]].<ref name=Cyril>{{en}} {{cite book|title=The New Encyclopedia of Islam|last=Glassé|first=Cyril|publisher=Rowman Altamira|year=2003|isbn=0759101906|accessdate=11 Agustus 2014|pages=102}}</ref> Kucing domestik juga disukai karena kebersihannya.<ref name=Campo/>
Baris 11:
== Sejarah ==
[[Berkas:Interior of a school in Cairo (detail).jpg|
Seorang [[penyair]] dan [[penulis]] [[wisata]] asal [[Amerika Serikat]] bernama [[Bayard Taylor]] (1825-1878) terkejut ketika ia menemukan dan melihat sebuah [[rumah sakit]] di [[Suriah]] di mana banyak kucing yang berkeliaran bebas di sana. Lembaga tersebut melindungi dan memelihara kucing domestik, yang didanai oleh wakaf, bersama dengan upah pengasuh, [[Kodokteran hewan|perawatan hewan]] dan [[makanan kucing]]. [[Edward William Lane]] (1801-1876), seorang orientalis asal [[Britania Raya]] yang tinggal di [[Kairo]], menjelaskan bahwa ada sebuah [[taman]] kucing yang diberikan oleh sultan Mesir abad ke-13 bernama [[Baibars]], yang pada waktu itu di [[Eropa]] banyak orang yang menunjukan sikap yang sangat berbeda terhadap kucing, seperti memakannya atau membunuhnya di bawah [[Bulla kepausan|keputusan para paus]].<ref name=Campo/>
Baris 17:
== Kebersihan dan Pengebirian ==
[[Berkas:Cat outside a mosque.jpg|
Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihan mereka. Kucing dianggap sebagai hewan yang suci, tidak seperti [[anjing]],<ref name=Cyril/> dan karena itu kucing diizinkan dan boleh masuk ke dalam rumah<ref name=Campo/> dan bahkan [[masjid]], termasuk [[Masjidil Haram]].<ref name=Cyril/> Makanan bekas kucing juga dianggap halal dan air yang sudah diminum kucing juga boleh digunakan untuk ber[[wudu]].<ref name=Campo/> Walaupun air bekas minum kucing boleh digunakan untuk berwudu, tetapi menyentuh bulu kucing dapat membatalkan wudu. Menurut hadits yang riwayat Ahmad, menyentuh bulu kucing tidak dapat membatalkan wudu. Hadits tersebut rupanya ''dha'if'' (lemah) -dilemahkan al-Albani dalam ''ad-Dha'ifah''-nya (silsilah hadits ''dha'if''-nya).{{efn|Hadits itu adalah bahwa kucing tidak membatalkan wudu, riwayat Ibnu Majah. Hadits itu jelads ''dha'if'', karena sanadnya dijadikan ''marfu''' (sampai kepada Nabi SAW), yang pada aslinya ''mauquf'' (riwayatnya hanya sampai kepada sahabat).}} Karena yang benar, sesudah kita berwudhu, hendaknya jangan menyentuh bulunya kucing.
|