Timbal balik (antropologi budaya): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anatolia.kr (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Reciprocity (cultural anthropology)"
 
Anatolia.kr (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Reciprocity (cultural anthropology)"
Baris 6:
 
== Sejarah "norma timbal balik" dalam pemikiran ekonomi Eropa ==
[[Annette Weiner]] berpendapat bahwa "norma timbal balik" sangat terlibat dalam perkembangan teori ekonomi Barat. Baik [[John Locke]] maupun [[Adam Smith]] menggunakan ide timbal balik untuk membenarkan pasar bebas tanpa intervensi negara. Timbal balik digunakan, di satu sisi, untuk melegitimasi ide pasar mengatur dirinya sendiri (''self-regulating market''); dan untuk memberikan penjelasan bagaimana kejahatan individu dapat berubah menjadi kebaikan sosial pada sisi lain. Ahli teori ekonomi dari barat dimulai pada abad ke-18 oleh seorang ekonom [[Skotlandia]], [[Sir James Steuart]] dan [[Smith]] yang membedakan ekonomi alami pra-moderen (atau subsisten sendiri/''self-subsistent'') dari ekonomi yang beradab, yakni ditandai dengan adanya pembagian kerja yang memerlukan pertukaran. Sebagaimana pandangan sosiolog awal [[Émile Durkheim]], mereka memandang ekonomi alami ditandai dengan solidaritas mekanik/''mechanical solidarity'' (seperti banyaknya biji dalam kelopak/polong kacang), sedangkan pembagian kerja yang beradab membuat produsen saling bergantung satu sama lain sehingga membentuk solidaritas organik/''organic solidarity''. Oposisi ini semakin kuat pada akhir abad ke-19 dalam ide evolusi komunisme primitif, yang ditandai oleh solidaritas mekanik sebagai antitesis dan alter ego dari "''Homo economicus''" Barat. Hal ini merupakan kursi oposisi antropologi yang awalnya menginformasikan perdebatan antropologi moderen saat Malinowski berusaha membatalkan oposisi dan berpendapat bahwa masyarakat kuno sama-sama diatur oleh norma timbal balik dan memaksimalkan perilaku.<ref name="Weiner">{{citeCite book|title=Inalienable Possessions: The paradox of keeping-while-giving|last=Weiner|first=Annette|publisher=University of California Press|year=1992|location=Berkeley}}</ref><sup>:28–33</sup>
 
Konsep tersebut merupakan kunci perdebatan antara antropolog awal [[Bronisław Malinowski|Bronislaw Malinowski]] dan [[Marcel Mauss]] mengenai arti dari "Kula ring" (''Kula exchange'') di [[Kepulauan Trobriand|Trobriand]] di Papua Nugini selama Perang Dunia Pertama.<ref /> Malinowski menggunakan pertukaran Kula untuk menunjukkan bahwa pemberian hadiah secara acak sebenarnya merupakan sebuah kunci proses politik, dimana kepemimpinan politik yang berasal dari luar pemerintahan terbentuk, dan mencakup kepulauan yang luas. Pemberian hadiah, ia berpendapat, bukanlah altruistik (sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat umum), melainkan bermotif politik untuk kepentingan individu. Marcel Mauss berteori, dorongan untuk mendapatkan kembali sebagai "roh" dari hadiah, merupkan ide yang telah memicu perdebatan panjang dalam [[antropologi ekonomi]] pada apa yang menjadi motivasi pertukaran timbal balik.<ref /> Claude Levi-Strauss, memberikan gambaran seperti yang diberikan oleh Mauss, bahwa ada tiga bidang pertukaran yang diatur oleh timbal balik: bahasa (pertukaran kata-kata), hubungan kekerabatan (pertukaran wanita), dan ekonomi (pertukaran benda). Dengan demikian ia menyatakan semua hubungan antar manusia ialah berdasar pada norma timbal balik.<ref /> Klaim tersebut telah dibantah oleh antropolog Jonathan Parry,<ref /> Annette Weiner,<ref /> dan David Graeber,<ref /> di antara antropolog lainnya.
Baris 13:
 
=== Mode domestik produksi ===
Marshall Sahlins menekankan bahwa bursa/pertukaran non-pasar dibatasi oleh hubungan sosial. Hal itu berarti, pertukaran dalam masyarakat non-pasar lebih sedikit dalam memperoleh [[Alat produksi|sarana produksi]] (baik tanah maupun alat-alat) dan lebih banyak menyangkut redistribusi barang jadi ke seluruh masyarakat. Hubungan sosial ini sebagian besar berdasarkan pada [[Hubungan kekerabatan|kekerabatan]]. Diskusi Sahlins mengenai jenis timbal balik ini terletak pada apa yang ia sebut sebagai "modus domestik produksi." Tipologi timbal balik yang diusulkannya dengan demikian mengacu pada "budaya yang kurang memiliki aspek politik kenegaraan, dan budaya itu hanya berlaku sejauh ekonomi dan hubungan sosial belum dimodifikasi oleh penetrasi sejarah negara."<sup>:186–8</sup> [[Paul Sillitoe]] kemudian memperpanjang analisis timbal balik dalam kondisi tersebut, berpendapat bahwa jenis timbal balik yang ditemukan akan bergantung pada bidang produksi apa yang diperiksa. Produksi barang-barang penghidupan yang berada di bawah kendali unit domestik dan karenanya ditandai oleh timbal balik tergeneralisasi/umum. Benda kekayaan – oleh sifat alaminya dari luar – secara kompetitif ditukarkan untuk memperoleh status, tapi tidak ada yang mampu mengendalikan produksinya dan karenanya merupakan sentralisasi kekuasaan.<ref>{{citeCite journal|last=Sillitoe|first=Paul|year=2006|title=Why Spheres of exchange|journal=Ethnology|volume=45|issue=1|page=16|doi=10.2307/4617561}}</ref>
 
==== Tipologi Sahlins ====