Jengkol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Jolinda johary (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 39:
| source=<ref name="sridaran2012">Sridaran, Ashuwini, Alias A. Karim, and Rajeev Bhat. "Pithecellobium jiringa legume flour for potential food applications: Studies on their physico-chemical and functional properties." Food Chemistry 130.3 (2012): 528-535.</ref>
}}
[[Berkas:Nasi Uduk Jengkol Daging Krecek.JPG|thumbjmpl|rightka|[[Nasi uduk]] disajikan dengan [[semur]] jengkol, empal daging, dan krecek.]]
 
Biji jengkol dapat dimakan segar ataupun diolah. Olahan paling umum adalah di[[semur]], dan dikenal oleh orang [[Sunda]] sebagai ''ati maung'' atau "hati macan". Jengkol dapat pula digoreng dengan [[balado]] atau dijadikan [[gulai]]. Setelah diolah, jengkol akan mengeluarkan aroma khasnya yang bagi sebagian orang dianggap dapat menggugah selera dan memiliki citarasa yang khas; sedikit kelat dengan tekstur agak liat.