Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 32:
 
=== Perang Banjar ===
[[Berkas:Verstege,JJWE2.jpg||250px|thumbjmpl|leftkiri|Verstege pada tahun [[1862]], semasa ekspedisi ke [[Kalimantan]].]]
{{utama|Perang Banjar}}
Setelah datang di Hindia Belanda, Verstege ditempatkan di [[Batalyon Infanteri VII]]. Lalu, ia dipindahkan ke Batalyon IX dengan ketentuan ia akan meneruskan kedudukan ajudannya di Batalyon XI. Pada tahun [[1859]], ia naik pangkat sebagai [[letnan satu]] dan pada tanggal [[1 Juni]] dikirim ke [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], yang saat itu sedang mengalami pergolakan dan pembunuhan di Kalangan dan sekitarnya, lalu menyebar ke sebagian besar Kalimantan. Awalnya menyerbu ke Muning, [[Kabupaten Tapin|Tapin]], kemudian karena mengalami nasib buruk, pimpinan ekspedisi [[Gustave Marie Verspyck]] berencana membawa pasukannya keluar menuju [[Kabupaten Tanah Laut|Tanah Laut]] pada tanggal [[10 Desember]]. Pada dasarnya, rencana telah dibuat untuk menyerbu Tanah Laut dari 3 penjuru. Sebuah pasukan bertolak dari [[Martapura, Banjar|Martapura]] ke [[Pelaihari, Tanah Laut|Pelaihari]], lainnya masuk dari Talok, sementara sebuah kapal barkas bersenjata beroperasi sepanjang [[sungai]] di [[Swarangan, Jorong, Tanah Laut|Swarangan]]. Untuk tujuan itu, [[mayor|May.]] [[Gustave Verspyck]] pergi ke kapal ''Boni'' bersama sebarisan pasukan, 100 [[bayonet]] yang kuat (di bawah pimpinan Graas), 3 penumbuk dan 1 mortir lempar dengan staf (dipimpin oleh [[George Frederik Willem Borel]]), 1 detasemen yang terdiri atas 7 [[sapper]] dan ratusan pembawa pasungan (di bawah pimpinan mandor Koeler). Pada pukul 8.00 mereka diberangkatkan dan tiba 7,5 jam kemudian di Gunung Talok. Ombak besar menyebabkan pendaratan tidak mungkin. Regu prajurit itu akhirnya mendarat di [[Tabanio, Takisung, Tanah Laut|Tabanio]] pada pk. 18.30 dan bergerak sepanjang pesisir itu menuju Talok dengan mengandalkan cahaya bulan.
Baris 41:
 
=== Karier militer selanjutnya ===
[[Berkas:Samalanga 1878.jpg|400px|thumbjmpl|Lukisan Samalanga: [[Kolonel]] [[Karel van der Heijden]] setelah penyerbuan ke Samalanga pada tanggal [[26 Agustus]] [[1877]].]]
Verstege kemudian diberikan tugas berkenaan dengan penyusunan ''Politiek verslag van de residentie Zuider– en Oosterafdeling van Borneo over 1859'' (''Laporan Politik Karesidenan Kalimantan Tenggara tahun 1859''), yang untuk pertama kalinya, setelah mengadakan penyelidikan dan analisis pribadi yang mendalam, struktur dan keadaan politik yang berkaitan dengan wilayah tersebut disusun. Di depan ia terkesan keras namun adil dalam bersikap kepada masyarakat, suatu promosi kuat atas kepentingannya dan pemeliharaan atas kebijakan yang tepat. Pembangunan jembatan dan jalan sangat dianjurkan oleh Verstege, yang di bawah perintahnya, hasil panen melimpah ruah dan sekolah untuk pribumi dibangun; pada tahun 1863, dibangunlah sekolah negeri pertama untuk pribumi di Banjarmasin atas perintahnya. Yang terpenting, ia menghapuskan ''pandelingschap'' (penahanan atas orang yang tidak mampu membayar pinjaman) secara bertahap. Di akhir tahun [[1864]], ditempatkan di Departemen Militer, dengan syarat ia akan dipindahkan ke Batalyon IX sebagai ''[[à la suite]]''. Pada bulan [[September]] [[1866]], ia diangkat sebagai [[kapiten]] dan menerima cuti 2 tahun ke [[Belanda]] akibat sakit di saat itu. Sekembalinya ke Hindia Belanda pada bulan [[Juni]] [[1869]], ia ditempatkan di Batalyon XI dan pada bulan [[Agustus]] [[1870]], dipindahkan ke Batalyon X. Di saat itu, ia menjadi [[sekretaris]] Buitenzorgse Wedloop-Sociëteit. 2 tahun kemudian, ia dipindahkan ke Batalyon XI.
 
Baris 48:
== Konflik atas politik Aceh ==
=== Kerja di tengah Burgerplicht ===
[[Berkas:Verstege, JJWE (2).jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Verstege saat berpangkat [[letkol|LetKol]].]]
Verstege kembali ke Belanda. Berkaitan dengan pengajuan pengurangan angkatan bersenjata di [[Aceh]] oleh sebuah komisi beranggotakan sejumlah besar perwira, termasuk Verstege, sebuah [[petisi]] ditujukan kepada [[Willem III dari Belanda|Raja Willem III]], namun langkah ini ditolak. Di samping Verstege, penanda tangan pidato tersebut antara lain [[Jenderal|Jend.]] Verspyck, [[Karel van der Heijden]], [[Graf]] [[Menno David van Limburg Stirum]], mantan komandan KNIL [[C.F. Schimpf]], pensiunan laksamana madya PA. van Rees dan [[Jonkheer|jhr.]] [[François de Casembroot]], mantan ketua Dewan Hindia jhr. W. van Rappard dan mr. G.G. van Harencarspel, [[profesor]] mr. [[C.W. Opzoomer]] dari [[Universitas Utrecht]], Dr. [[Christophorus Buys Ballot]] dan mr. J. de Louter. Di samping itu, ada pula pensiun MayJend. [[Gerardus Petrus Booms]] dan pensiunan May. [[Willem Adriaan van Rees]], anggota Algemene Rekenkamer. Antara lain yang tertulis dalam petisi itu adalah: ''Tidak, tinggalkan di mana kepentingan kekuasaan kita di Hindia, tugas dan kehormatan tetap perlu ada, tempat kita setia, adil, dan toleran namun dengan kekuatan dan tekanan yang membawa ke tujuan yang sama akan membuat kita tidak bisa selamat di luar Aceh, kita tidak bisa! Seharusnya kita tidak! Kita ingin tetap setia pada slogan lama: ''[[Je maintiendrai]]''.<ref>Het Nieuws van de Dag (28-07-1883)</ref>