Perang Diponegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ini Wikipedia bung
Baris 7:
Ada beberapa sebab timbulnya Perang Diponegoro di Pulau Jawa. Berikut beberapa di antaranya.
 
===Sebab Tidak Langsung===
Beberapa sebab tidak langsung Perang Diponegoro namun cukup berpengaruh adalah:
 
====1. Banyaknya jumlah pajak====
Pemerintah kolonial Belanda menarik pajak yang jumlahnya cukup banyak, seperti Pajak Jembatan (untuk rakyat yang melintasi jembatan, kira-kira mirip dengan pembayaran jalan tol untuk saat ini), pajak pintu, pajak gerbang, dan sebagainya. Pajak-pajak ini amat mencekik rakyat Indonesia yang saat itu sangat menderita.
 
====2. Campur tangan Belanda dalam urusan istana====
Dalam sejarahnya, semasa (Nusantara) dijajah Belanda, Belanda akan selalu memanfaatkan/mengadu domba pihak kerajaan yang saat itu menguasai sepetak demi sepetak tanah Nusantara, hingga nantinya seluruh Nusantara akan takluk di hadapan Belanda. Hal ini juga terjadi pada kesultanan '''Ngayogyakarta Hadiningrat''' yang saat itu diperintah seorang sultan bergelar '''Sultan Hamengku Buwono'''. Kala Sri Sultan wafat, Belanda mengangkat seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan/adat keraton. Hal ini juga tidak disenangi oleh Diponegoro.
 
===Sebab LangsungLain-lain===
Sebab-sebabnya antara lain adalah anggota keluarga kerajaan Jawa yang merasa dikhianati oleh pihak [[Belanda]] karena mereka tidak lagi dapat menyewakan tanah dengan harga yang tinggi. Selain itu, ada pula beberapa masalah dengan pergantian kekuasaan di [[Yogyakarta]]: Diponegoro adalah anak yang tertua, tetapi karena ibunya bukan seorang ratu, dia tidak berhak meneruskan ayahnya.
 
==Sebab Langsung==
Sebab yang menetapkan hati Pangeran Diponegoro untuk segera mengangkat senjata melawan Belanda adalah:
 
====Penancapan tonggak-tonggak pembuatan jalan rel kereta api====
Untuk membuat jalan rel kereta api, Belanda menancapkan tonggak-tonggak pembatas jalan kereta api yang melewati daerah Tegalrejo di Jawa Tengah. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur Pangeran Diponegoro. Hal inilah yang membuat Pangeran Diponegoro marah luar biasa, dan memutuskan untuk mengangkat senjata melawan Belanda.
 
Baris 25 ⟶ 28:
Perang Diponegoro bukan perang yang mudah untuk Belanda. Saat Perang Diponegoro mulai tahun 1825, tak hanya satu perang yang dihadapi Belanda.
 
===Perang Diponegoro dan Perang Paderi===
Di sisi lain, sebenarnya Belanda sedang menghadapi [[Perang Paderi]] di Sumatera Barat. Penyebab Perang Paderi adalah perselisihan antara Kaum Paderi (alim ulama) dengan Kaum Adat (orang adat) yang mempermasalahkan soal agama Islam, ajaran-ajaran agama, mabuk-mabukan, judi, maternalisme dan paternalisme. Saat inilah Belanda masuk dan mencoba mengambil kesempatan. Namun pada akhirnya Belanda harus melawan baik kaum adat dan kaum paderi, yang belakangan bersatu. Perang Paderi berlangsung dalam dua babak: babak I antara 1821-1825, dan babak II.