Kacang kratok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asal-usul, +asal usul
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
 
== Pemerian ==
[[Berkas:Phaseolus lunatus Blanco2.369.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Pelat botani menurut Blanco]]
Merupakan tumbuhan [[terna]] semusim atau terkadang menahun; forma yang [[perdu|menyemak]] tumbuh hingga 0,6 [[meter|m]], forma yang memanjat hingga 2–4 m tingginya. Perakarannya menjalar 1,5–2 m ke dalam tanah.<ref name="prosea1"/>
 
Baris 33:
 
== Asal usul dan kegunaan ==
[[Berkas:Phaseol lunat 130815-0032 tdp.JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Biji-biji kacang jawa yang telah tua]]
{{nutritional value | name=Kacang kratok, biji kering
| kJ=1450
Baris 48:
Di akhir abad 19, tanaman ini mulai ditanam di [[Minahasa]], dan di waktu-waktu berikutnya juga di [[Jawa]] bagian timur, sebagai tanaman penutup tanah untuk mengatasi aneka [[gulma]] kebun yang merugikan. Meskipun dinilai kurang mampu menekan pertumbuhan gulma, kratok dipandang cukup berguna karena mudah tumbuh di tanah miskin, cepat membentuk penutup tanah dan menghasilkan banyak humus yang menyuburkan tanah.<ref name="heyne"/>
 
[[Berkas:Phaseol lunat 130815-0005 tdp.JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Polongan muda kacang jawa]]
Kratok sejak lama ditanam sebagai penghasil bahan pangan. Sebagai sayuran, bijinya juga dimanfaatkan sebagai makanan kecil (''snack'') dengan cara menggoreng kacang kratok hingga mengeras. Kacang kratok acapkali dicampur dengan [[makanan pokok]] di [[Nusa Tenggara Timur]] dan biasa dimakan dengan [[nasi]], [[jagung]], dan [[ketela]] untuk di [[Bali]]. Yang biasa dipergunakan sebagai makanan adalah kultivar yang tidak mengandung [[racun]]. Bijinya dapat di[[ragi]]kan untuk dijadikan [[tempe]].<ref name=Sayur>{{aut|Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak}} (1981) [1981]. ''Sayur-Sayuran''. '''6''':72{{spaced ndash}}73. [[Jakarta]]:[[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref> Polongnya yang muda direbus dan dimakan sebagai sayuran. Bijinya yang tua, khususnya kultivar kacang jawa, mengandung [[asam sianida]], sehingga harus diolah terlebih dulu sebelum dapat dimakan dengan aman. Biji kara ini sering pula dimakan dicampur dengan [[soto]], [[nasi uduk]], dan lain sebagainya. Dapat dimasak ataupun dilalap. Walau mengandung asam biru (asam sianida), tetapi juga mengandung [[vitamin A]], [[vitamin B|B]], dan [[vitamin C|C]]. Aromanya langu, tetapi segar.<ref name=Bertanam/> Pengolahan itu di antaranya dengan merendamnya di air, merebusnya, atau memfermentasikannya sehingga racunnya hilang. Bahkan dahulu, kacang kratok juga dimakan oleh Orang Belanda sebagai ''[[rijsttaffel]]''.<ref name="heyne"/>
 
Baris 56:
 
== Kultivar ==
[[Berkas:Phaseol lunat 130815-0003 tdp.JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Polongan kacang jawa disiangi untuk dimasak]]
Spesies ''Phaseolus lunatus'' terdiri dari varietas-varietas liar dan budidaya (kultivar). Setidaknya dikenal empat kelompok kultivar kacang kratok, yakni<ref name="prosea1"/>:
* Kacang jawa – bijinya berukuran sedang, merah-ungu hingga kehitaman, mengandung banyak HCN.
Baris 64:
 
== Catatan kaki ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groene bemesters. Bodemdek van kratok (Phaseolus lunatus) 4 maanden oud proeftuin Tjiomas van het W.J.R. Proefstation Buitenzorg TMnr 10011005.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Sebagai penutup tanah. Kebun percobaan Ciomas]]
{{reflist|2}}