Mesir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 21:
{{main|Sejarah Muslim Mesir|Sejarah Mesir Utsmaniyah}}
{{see|Kampanye Perancis di Mesir dan Suriah|Perang Utsmaniyah-Saudi|Perebutan kekuasaan Muhammad Ali|Perang Mesir-Utsmaniyah 1831|Perang Mesir-Utsmaniyah (1839-41)|Kekhadawiyahan Mesir}}
[[Berkas:Yavuz Sultan I. Selim Han.jpg|
Bizantium mampu membangun kontrol di [[negara]] itu setelah invasi singkat [[Aegyptus (Provinsi Roma)#Penaklukan Arab dan Persia|Persia]] pada awal [[abad ke-7]], sampai [[639]]-[[642|42]], ketika Mesir di[[invasi]] dan [[Penaklukan Muslim di Mesir|ditaklukkan oleh Khalifah]] oleh [[Muslim]] [[Arab]]. Ketika mereka mengalahkan tentara [[Bizantium]] di Mesir, orang Arab membawa [[Islam Sunni]] kesana. Pada awal periode, orang Mesir mulai membaurkan iman mereka kepercayaan [[adat]] dan praktik, yang menyebabkan berbagai tarekat [[Sufisme|Sufi]] berkembang sampai hari ini.<ref name="georgetown1">{{cite web |url= http://berkleycenter.georgetown.edu/resources/countries/egypt |title=Egypt |work= |publisher=[[Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs]] |date= |accessdate=14 December 2011}} Lihat pada bagian terakhir esai "Islamic Conquest and the Ottoman Empire" ({{lang-id|"Penaklukan Islam dan Kesultanan Utsmaniyah"}})</ref> Ritus-ritus ini selamat dari [[Gereja Ortodoks Koptik Alexandria]].<ref>El-Daly, Okasha. ''Egyptology: The Missing Millennium''. London: UCL Press, 2005. p. 140</ref>
[[Berkas:RecepcionMehmetAli.jpg|
Penguasa Muslim ditunjuk [[Khalifah|kekhalifahan Islam]] untuk tetap in [[Sejarah Arab-Mesir|menguasai Mesir]] selama enam [[abad]] berikutnya, dengan [[Kairo]] sebagai pusat kekhalifahan dibawah [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fathimiyah]]. Dengan berakhirnya [[Dinasti Ayyubiyah]] [[Orang Kurdi|Kurdi]], [[Mamluk]], sebuah kasta [[militer]] [[Bangsa Turki|Turko]]-[[Orang Adyghe|Sirkasia]], mengambil kontrol pada [[1250]] [[Masehi|M]]. Pada akhir [[abad ke-13]], Mesir menghubungkan [[Laut Merah]], [[India]], [[Malaya]], dan [[Samudra Hindia]].<ref name="Abu-Lughod">{{Cite book|last=Abu-Lughod|first=Janet L.|authorlink=Janet Abu-Lughod|title=Before European Hegemony: The World System A.D. 1250–1350|location=New York|publisher=Oxford University Press|year=1991|origyear=1989|pages=243–244|isbn=978-0195067743|chapter=The Mideast Heartland|url=http://books.google.com/books?id=rYlgGU2SLiQC&lpg=PP1&dq=editions%3ArYlgGU2SLiQC&pg=PA244#v=onepage&q&f=false}}</ref> Mereka terus memerintah negara itu sampai [[Sejarah Mesir Utsmaniyah|penaklukan Mesir]] oleh [[Turki Utsmaniyah]] pada [[1517]], yang setelahnya Mesir akan menjadi provinsi dari [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Sekitar 40% populasi Mesir pada pertengahan [[abad ke-14]] terbunuh oleh [[Kematian Hitam]].<ref>[http://countrystudies.us/egypt/57.htm Egypt – Major Cities], ''U.S. Library of Congress''</ref>
Setelah [[abad ke-15]], invasi [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] menekan sistem Mesir mengalami kemunduran. Militarisasi defensif merusak masyarakat sipil dan institusi [[ekonomi]].<ref name="Abu-Lughod"/> Melemahnya sistem ekonomi yang dikombinasikan dengan efek dari penyakit pes yang meninggalkan Mesir yang membuat ia rentan dari [[invasi]] asing. Pedagang [[Portugis]] mengambil alih perdagangan mereka.<ref name="Abu-Lughod"/> Mesir mengalami enam kelaparan antara [[1687]] dan [[1731]].<ref>{{Cite book|name=Donald Quataert|title=The Ottoman Empire, 1700–1922|publisher=Cambridge University Press|year=2005|isbn=0521839106|page=115}}</ref> [[Kelaparan]] [[1784]] menyebabkan kerugian yang kira-kira seperenam dari penduduknya.<ref>"[http://www.sciencedaily.com/releases/2006/11/061121232204.htm Icelandic Volcano Caused Historic Famine In Egypt, Study Shows]". ''ScienceDaily.'' 22 November 2006</ref>
[[Berkas:Francois-Louis-Joseph Watteau 001.jpg|
[[Invasi Perancis di Mesir (1798)|Invasi Perancis di Mesir]] yang singkat itu dipimpin oleh [[Napoleon Bonaparte]] yang dimulai pada [[1798]]. Pengusiran Peranci pada [[1801]] oleh tentara [[Turki Utsmani|Utsmaniyah]], [[Mamluk]], dan [[Orang Britania|Britania]] diikuti dengan empat tahun masa anarki sewaktu bangsa Utsmaniyah, Mamluk, dan [[Orang Albania|Albania]]—yang biasanya tunduk kepada Utsmaniyah—saling berebut kekuasaan. Saat kekacauan ini, komandan resimen Albania, [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali Pasya]] ([[Kavalali Mehmed Ali Pasha]]) muncul sebagai tokoh, dan pada [[1805]] tanpa sepengetahuan [[Sultan]] di [[Istanbul]], Muhammad Ali diangkat sebagai [[viceroy|raja muda]] di Mesir. <!--;[[Perebutan kekuasaanMuhammad Ali]] --><!--the title implied subordination to the [[Sultan]] but this was in fact a polite fiction: Ottoman power in Egypt was finished and Muhammad Ali, an ambitious and able leader, established a [[dynasty]] that was to rule Egypt until the revolution of 1952. In later years, the dynasty became a British puppet.<ref name="Nejla M. Abu Izzeddin 1973, p 2">Nejla M. Abu Izzeddin, ''Nasser of the Arabs'', published ''c.'' 1973, p 2.</ref>
Baris 38:
== Pembagian administratif ==
[[Berkas:Egypt, administrative divisions - Nmbrs - colored.svg|
{{utama|Governorat Mesir}}
Mesir dibagi menjadi 27 [[governorat]] (''muhafazhat;'' tunggal – ''muhafazhah''):
Baris 274:
== Ekonomi ==
{{utama|Ekonomi Mesir}}
[[Berkas:Suez Canal Bridge close-up.JPG|
Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan semua ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber daya dan menekankan ekonomi.<ref name="mesir">[http://lexicorient.com/e.o/egypt_2.htm "Egypt: Economy"], LookLex Encyclopedia. Retrieved 21 August 2008..</ref>
{{clear}}
Baris 290:
{{utama|Agama di Mesir}}
[[Berkas:Mosque of An-Nasir Mohammed in Cairo.jpg|
[[Agama]] memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, [[adzan]] yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. [[Kairo]] juga dikenal dengan berbagai [[Minaret|menara masjid]] dan [[gereja]]. Menurut [[konstitusi Mesir]], semua perundang-undangan harus sesuai dengan [[hukum Islam]]. Negara mengakui [[mazhab Hanafi]] lewat [[Menteri Agama Mesir|Kementerian Agama]]. Imam dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan di [[Universitas Al-Azhar]], yang memiliki komite untuk memberikan [[fatwa]] untuk masalah agama.
|