Netty Herawaty: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
 
== Bintang Surabaja dan Persari ==
[[Berkas:Rd Mochtar and Netty Herawaty in Rodrigo de Villa, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia, p151.jpg|thumbjmpl|[[Rd Mochtar]] dan Herawaty dalam film ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952)]]
Ketika Young mendirikan rumah produksinya sendiri tahun 1949 dengan nama Bintang Surabaja, Herawaty beralih ke industri perfilman. Film pertamanya adalah ''[[Saputangan]]''. Ia kemudian mendapat peran di tujuh film lainnya, termasuk ''Bintang Surabaja 1951'' (1950), ''Djembatan Merah'' (1950), dan ''[[Selamat Berdjuang, Masku!]]'' (1951).{{sfn|Biran|1979|p=350}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=16–20}} Herawaty mencapai puncak kesuksesannya pada tahun 1950-an di rumah produksi Persari milik Djamaluddin Malik. Ia bergabung dengan Persari tidak lama setelah didirikan dan tampil di film-film pertamanya seperti ''Sepandjang Malioboro'' (1951) dan ''Surjani Mulia'' (1951). Ia mendampingi [[Rd Mochtar]] dalam beberapa film.{{sfn|Biran|1979|p=350}}
 
Pada tahun 1952, Herawaty bersama beberapa aktor dan kru Persari menghabiskan dua tahun di Filipina untuk mempelajari pembuatan film dan memproduksi dua film [[Ansco Color|Ansco Colour]] bekerja sama dengan [[LVN Pictures|LVN Studio]]. Dalam film pertama, ''[[Rodrigo de Villa]]'' (1952) edisi bahasa Indonesia, ia memerankan Jimena, putri pelamar pengkhianat yang jatuh cinta dengan seorang royalis setia. Dalam film kedua, ''Leilani'' (juga diberi judul ''Tabu'', 1953), Herawaty memerankan peran utama sebagai pengantin baru yang terpisah dari suaminya akibat badai.{{sfn|Biran|1979|pp=350, 360}}{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|''Dunia Film'' 1954, Rempo Urip}}
 
[[Berkas:Netty Herawaty and Darussalam, Film Varia 1.8 (July 1954), p14.jpg|thumbjmpl|Herawaty bersama suaminya, [[Darussalam]], 1954]]
Sepulangnya ke Indonesia tahun 1953, Herawaty melanjutkan kariernya di Persari. Ia tampil di tujuh film buatan Persari.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmography}} Salah satu tokoh yang diperankannya adalah Norma, tunangan gerilyawan yang telah pulang dari kancah perang, dalam film ''[[Lewat Djam Malam]]'', film kolaborasi [[Perfini]]–Persari yang memenangi [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik]] pada [[Festival Film Indonesia]] 1955.{{sfn|Kristanto|2007|pp=23–30}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Penghargaan ''Lewat Djam Malam''}} Tahun 1954, Herawaty dianggap sebagai bagian dari "Empat Besar" Persari, termasuk Darussalam, [[Titien Sumarni]], dan Mochtar.{{sfn|''Film Varia'' 1954, Varia–Djakartawood}} Tahun berikutnya, ia diberi gelar aktris Indonesia paling populer menurut majalah ''Film Varia'', namun kritikus film Salim Said mengatakan bahwa pemberian gelar tersebut dipengaruhi oleh Malik; Sumarni, pemeran yang terlibat masalah dengan Persari, justru mendapat suara pembaca paling banyak.{{sfn|Said|1982|p=44}}