Pantai Lovina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putraka (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Lovina1.JPG|thumbjmpl|200px|rightka|Pura di pantai]]
 
'''Pantai Lovina''' atau Lovina terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota [[Singaraja]], ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di [[Bali Utara]]. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana, selain untuk melihat pantainya yang masih alami, juga untuk melihat ikan [[lumba-lumba]] yang banyak terdapat di pantai ini. Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kita dapat mendekati lumba-lumba. Berbagai penginapan mulai dari Inn hingga Cottages tersedia dengan harga yang sangat terjangkau.
 
== Sejarah Lovina ==
[[Berkas:Tglumba2Lovina.jpg|thumbjmpl|Tugu Lumba-Lumba]]Menyinggung sejarah Lovina, tentunya tidak bisa lepas dengan sosok [[Anak Agung Panji Tisna]]. Nama Panji Tisna sering ditulis Pandji Tisna. Sekitar 1950-an, Anak Agung Panji Tisna, pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa dan Asia. Apa yang menarik perhatian dia terutama adalah kehidupan masyarakat di [[India]]. Dia tinggal beberapa minggu di [[Mumbai|Bombay]]. Cara hidup dan kondisi penduduk di sana, serta merta mempengaruhi cara pikir dan wawasan dia ke depan untuk Bali, terutama pembangunan kesejahteraan masyarakat di [[Kabupaten Buleleng]].
 
Sementara itu, Panji Tisna juga melihat suatu tempat yang ditata indah untuk orang-orang berlibur di pantai. Tanah tersebut memiliki kesamaan dengan tanah miliknya di [[Pantai Tukad Cebol]], Buleleng yang juga terletak di antara dua buah aliran sungai. Inspirasi Panji Tisna muncul untuk membangun sebuah peristirahatan seperti itu.
Baris 21:
 
== Dibekukan ==
[[Berkas:Penlovina.jpg|thumbjmpl|Salah satu penunjuk arah yang menunjukkan arah pantai Lovina dan kawasan lainnya]]
Pengembangan pariwisata di Bali berkembang pesat sejak tahun 1980, mendorong pemerintah membentuk kawasan-kawasan wisata, seperti Kawasan Wisata “Kuta” dan “Sanur”. Waktu itu di kabupaten Buleleng, dibentuk dua Kawasan Wisata yaitu Kawasan Wisata “Kalibukbuk” dan Kawasan Wisata “Air Sanih”. Kemudian ada arahan dari Gubernur Bali, agar nama Lovina tidak dikembangkan lagi, karena nama itu tidak dikenal di Bali. Sebaiknya agar dikembangkan pariwisata berakar budaya Bali. Karena itu, para pengusaha untuk selanjutnya agar memakai nama-nama berbudaya Bali seperti contoh yang sudah ada Manggala, Krisna, Angsoka, Nirwana, Lila Cita, Banyualit, Kalibukbuk, Aditya, Ayodia, dan lainnya. Sedangkan Anak Agung Panji Tisna sendiri waktu itu tahun 1974 sudah membangun hotel dengan nama '''“Tasik Madu”''', terletak 100 meter di sebelah Barat lokasi '''"Lovina"''', Namun sayang Hotel Tasikmadu rusak total terkena musibah '''"Gempa Seritit"''' tahun 1976. Sedangkan usaha dengan nama "Lovina" tidak boleh dihadirkan. Nama "Lovina" disimpan oleh pemiliknya, Anak Agung Ngurah Sentanu. Pada tahun 1980 '''"Pondok Lovina"''' selesai direnovasi.Namun mengingat pengarahan Bapak Gubernur maka nama '''"Lovina"''' tidak dipakai. Selanjutnya memakai nama alias yaitu: '''"Pondok Wisata Permata"''' atau '''"Permata Cottages".'''