Qian Liu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-diatas, +di atas)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Qian Liu.JPG|thumbjmpl|250px|Patung Qian Liu]]
'''Qian Liu''' ([[Hanzi]]: 钱镠, [[852]]-[[932]]) adalah seorang panglima perang pada akhir [[Dinasti Tang]]. Ketika Dinasti Tang runtuh pada tahun [[907]] dan [[Tiongkok]] terpecah menjadi negara-negara yang saling berperang ([[Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]]), ia memproklamirkan dirinya sebagai Raja Wuyue (吴越国, sekarang wilayah yang meliputi [[Zhejiang]], [[Shanghai]], dan selatan [[Jiangsu]]).
 
Baris 30:
Pada tahun 907, Dinasti Tang runtuh dalam sebuah [[kudeta]] berdarah yang dipimpin seorang gubernur militer bernama [[Zhu Quanzhong]]. Tiongkok memasuki masa penuh gejolak yang dikenal dalam sejarah sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Para gubernur militer termasuk Qian Liu mengangkat diri mereka sebagai raja atas wilayah masing-masing. Qian membangun istana megah di Hangzhou. Dalam upacara penobatannya, semua kenalan lama, tetangga, dan orang-orang sekampungnya diundang menghadiri acara akbar itu. Nenek Wang yang saat itu telah berusia sembilan puluh tahun lebih ikut menghadirinya dan Qian berlutut memberi hormat di hadapan wanita tua itu sebagai rasa terima kasih karena menyelamatkan nyawanya. Qian menganugerahi wanita itu dan keluarganya tanah yang luas dan subur.
 
[[Berkas:Qian king Temple.JPG|thumbjmpl|200px|Kuil Raja Qian di tepi Danau Xihu, Hangzhou]]
Qian Liu adalah salah satu penguasa terbaik pada zaman yang penuh pergolakan itu. Dibawah kepemimpinannya, Kerajaan Wuyue berkembang pesat dan makmur. Karena secara geografis terletak jauh dari pusat konflik di dataran tengah, Kerajaan Wuyue selamat dari api peperangan. Sementara wilayah lain di Tiongkok tengah porak-poranda akibat perang, Wuyue relatif tenang, bahkan ekonominya maju pesat karena pelabuhan-pelabuhan lautnya. Qian mengembangkan pertanian di wilayah pesisir dan membangun tanggul-tanggul untuk menangkal banjir. Qian mangkat pada tahun 932 dalam usia 80 tahun dan digantikan oleh putranya, [[Qian Yuanguan]]. Tahun [[978]], [[Qian Chu]], Raja Wuyue terakhir menyerah secara baik-baik pada [[Kaisar Song Taizong|Zhao Kuangyi]], kaisar ke-2 dan adik dari [[Zhao Kuangyin]] yang berhasil mempersatukan Tiongkok dan mendirikan [[Dinasti Song]]. Keluarga Qian masih tetap diperlakukan dengan hormat oleh pemerintah Song, Qian Chu tetap berkuasa sebagai raja muda di wilayahnya. Putranya yang bernama [[Qian Weiyan]] menjadi politikus dan sastrawan terkenal Song. Salah satu keturunan Qian Liu lainnya bernama [[Qian Yi]] kelak menjadi [[hakim]] dan ahli kaligrafi terkenal pada masa Dinasti Song. Hingga kini kuil peringatan bagi raja-raja Qian yang dikenal dengan nama [[Kuil Raja Qian]] (钱王祠) masih berdiri dan menjadi objek wisata di pinggir [[Danau Xihu]], Hangzhou.