Orang Turki di Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
sss
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
xx
Baris 25:
 
== Kwarganegaraan ==
Pada awal tahun 2000, pemerintah [[Jerman]] telah membuat peraturan baru terkait kwarganegaraan di Jerman. Secara tradisional, seseorang dapat disebut sebagai warga negara Jerman apabila memiliki keturunan asli orang [[Jerman]]. Saat itu, aturan itu diubah menjadi siapa pun yang lahir di tanah Jerman secara otomatis akan menerima kwarganegaraan [[Jerman]]. Beberapa persyaratan yang perlu dijadikan catatan antara lain, salah satu orang tua dari anak tersebut harus telah tinggal di Jerman setidaknya dalam waktu delapan tahun dan memegang hak untuk tinggal atau telah memiliki izin tinggal terbatas setidaknya tiga tahun. Kemudian, di antara usia 18 dan 23 anak, anak tersebut harus memilih salah satu kwarganegaraan: ingin menjadi warga negara Jerman atau mengikuti warga negara asli orang tuanya (''option mode'').<ref name=":0">Swastyastu, Monika. 2016. Deutsch Türken dalam Persimpangan RepresentsRepresentasi IdentitätIdentitas Jerman-Turki di Freiburg, Jerman. Skripsi. Program Studi Antropologi Universitas Gadjah Mada</ref>
 
Beberapa mahasiswa [[Turki]] yang tinggal di [[Jerman]] kebanyakan memilih untuk melepas paspor Turki-nya dan memilih untuk menggunakan paspor Jerman. Menurut mereka, dengan memiliki paspor Jerman, kehidupan mereka akan lebih mudah. Sebagai misal, ketika hendak mengikuti study tour ke negara lain di Eropa, mereka tidak perlu mengurus visa terus menerus yang membutuhkan waktu sampai enam bulan. Dengan memegang visa ''Schengen'' dari Jerman, mereka dapat bepergian ke negara-negara [[Uni Eropa]] secara bebas. Selain itu, mereka juga berhak untuk memperoleh pelayanan masyarakat, memilki hak untuk membuka usaha atau bisnis, memiliki hak untuk mempunya pegawai atau pembantu, memiliki hak untuk memilih presiden, dan pasangan pasangan yang bukan Jerman diperbolehkan untuk dibawa dan akan otmatis memperoleh hak ijin kerja. Tawaran naturalisasi itu menjadi primadona tersendiri, terutama bagi anak muda [[Turki]] yang telah tinggal lama di Jerman. Kebijakan semacam itu dilakukan oleh pemerintah Jerman untuk menyelesaikan permasalahan integrasi dari persoalan migran yang selama ini banyak dialami oleh migran [[Turki]] di Jerman. Namun demikian, kebijakan tersebut tidak sepenuhnya mampu menyelesaikan permasalahan stereotip, diskriminasi, dan marjinalisasi yang dialami oleh mereka.