Pengguna:Rochelimit/Sandbox: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rochelimit (bicara | kontrib)
Rochelimit (bicara | kontrib)
Baris 1:
=Kamisaka Sekka=
[[Image:Sekka1.jpg|thumb|Fromright|Lukisan theSekka seriesdari seri ''A WorldDunia ofBermacam ThingsHal'', 1909–1910]]
[[File:Kamisaka Sekka, Аutumn Maple, late 19th.jpg|thumb]]
{{nihongo|'''Kamisaka Sekka'''|神坂 雪佳|extra=1866–1942}} wasadalah anseorang importantfigur artisticseniman figureberkebangsaan inJepang earlydi twentieth-centuryawal [[Japan]]abad ke-20. BornKamisaka inSekka lahir di [[Kyoto]] tokepada asebuah keluarga [[Samurai]]. family,Bakatnya hisdalam talentsseni fordan artdesain andsudah designmulai wereterlihat recognizedsemenjak earlyawal. HePada eventuallyakhirnya, alliedKamisaka himselfSekka withmemutuskan theuntuk traditionalberguru di [[sekolah seni Rinpa]] school of art. HeKamisaka isSekka considereddikonsiderasikan thesebagai lastsalah greatsatu proponentfigur ofartistik thisterakhir artisticdi traditionJepang.<ref name="Source1">{{cite book|last1=Birmingham Museum of Art |title=Birmingham Museum of Art: Guide to the Collection |publisher=GILES |year=2010 |location=London, UK |pages=50 |url=http://www.birminghammuseumstore.org/gutoco.html |accessdate=2011-06-09 |isbn=978-1-904832-77-5 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110910171202/http://www.birminghammuseumstore.org/gutoco.html |archivedate=2011-09-10 |df= }}</ref> Sekka alsojuga menghasilkan beberapa karya pada kerajinan kayu pernis dan media-media lainnyaalso worked in lacquer and in a variety of other media.
 
==Deskripsi==
{{nihongo|'''Kamisaka Sekka'''|神坂 雪佳|extra=1866–1942}} was an important artistic figure in early twentieth-century [[Japan]]. Born in [[Kyoto]] to a [[Samurai]] family, his talents for art and design were recognized early. He eventually allied himself with the traditional [[Rinpa]] school of art. He is considered the last great proponent of this artistic tradition.<ref name="Source1">{{cite book|last1=Birmingham Museum of Art |title=Birmingham Museum of Art: Guide to the Collection |publisher=GILES |year=2010 |location=London, UK |pages=50 |url=http://www.birminghammuseumstore.org/gutoco.html |accessdate=2011-06-09 |isbn=978-1-904832-77-5 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110910171202/http://www.birminghammuseumstore.org/gutoco.html |archivedate=2011-09-10 |df= }}</ref> Sekka also worked in lacquer and in a variety of other media.
Ketika kesenian Jepang semakin lama semakin ketinggalan zaman (misalnya [[sekolah seni Rinpa|gaya Rinpa]], Jepang menerapkan sebuah kebijakan untuk mempromosikan gaya artistik unik di negara tersebut dengan cara meningkatkan status seniman tradisional yang menanamkan kerajinan mereka dengan sedikit pengaruh gaya [[modernisme]]. Pada tahun 1901, Sekka dikirim oleh Pemerintah Jepang ke [[Glasgow]]. Di Glasgow, Sekka sangat terinspirasi dengan gaya [[Art Nouveau]].<ref name="Source2">{{cite web | url = http://www.artic.edu/aic/exhibitions/exhibition/Sekka | title = A World of Things by Kamisaka Sekka | accessdate = 2011-06-09 | date = April 14 – July 1, 2007 | publisher = The Art Institute of Chicago}}</ref> Kamisaka Sekka berusaha untuk belajar lebih banyak tentang daya tarik Barat terhadap [[Japonisme]], dan elemen atau segi seni Jepang mana yang akan lebih menarik bagi dunia Barat. Kamisaka Sekka kembali ke Jepang dan mulai mengajar di sekolah-sekolah seni dan kerajinan di [[Kyoto]] yang baru dibuka. Kamisaka Sekka mencoba untuk bereksperimen dengan selera, gaya, dan metode barat, dan mencoba menginkorporasi hal tersebut kedalam karya-karya bergaya tradisional Jepang.<ref name="Source2"/> Walaupun ia berusaha untuk mengikuti subyek tradisional Jepang, dan beberapa elemen yang sesuai dengan tradisi [[sekolah seni Rinpa]], efek karyanya secara keseluruhan menunjukkan karakteristik yang sangat kebarat-baratan dan modern.
 
Kamisaka Sekka menggunakan warna-warna cerah dalam torehan yang besar. Gambar-gambarnya terlihat lebih seperti pola ketimbang sebagai subyeknya secara realistis. Efek dari pewarnaan dan pemolaan yang berani oleh Kamisaka Sekka membuat hasil karyanya seolah-olah keluar dari lukisannya, memberikan efek yang hampir memiliki kualitas tiga dimensi.<ref name="Source2"/>
[[Image:Sekka1.jpg|thumb|From the series ''A World of Things'', 1909–1910]]
 
As traditional Japanese styles became unfashionable (such as Rimpa style), Japan implemented policies to promote the country's unique artistic style by upgrading the status of traditional artists who infused their craft with a dose of modernism. In 1901, Sekka was sent by the Japanese government to Glasgow where he was heavily influenced by [[Art Nouveau]].<ref name="Source2">{{cite web | url = http://www.artic.edu/aic/exhibitions/exhibition/Sekka | title = A World of Things by Kamisaka Sekka | accessdate = 2011-06-09 | date = April 14 – July 1, 2007 | publisher = The Art Institute of Chicago}}</ref> He sought to learn more about the Western attraction to [[Japonism]], and which elements or facets of Japanese art would be more attractive to the West. Returning to Japan, he taught at the newly opened Kyoto Municipal School of Arts and Crafts, experimented with Western tastes, styles, and methods, and incorporated them into his otherwise traditional Japanese-style works.<ref name="Source2"/> While he sticks to traditional Japanese subject matter, and some elements of Rimpa painting, the overall effect is very Western and modern. He uses bright colors in large swaths, his images seeming on the verge of being patterns rather than proper pictures of a subject; the colors and patterns seem almost to "pop", giving the paintings an almost three-dimensional quality.
 
==''Momoyagusa''==
[[Image:Momoyagusa1-Kamisaka Sekka-BMA.jpg|thumb|left|ASebuah woodblockcetakan printkayu fromdari Kamisaka Sekka's seriesseri ''Momoyagusa'' karya Kamisaka Sekka.]]
Karya Kamisaka Sekka yang berjudul ''Momoyagusa'' ("Dunia Bermacam Hal") dianggap sebagai karya agung Kamisaka Sekka pada kesenian cetak kayu. Set yang berisi tiga volume tersebut dikomisikan oleh firma Unsōdō di Tokyo antara tahun 1909 dan tahun 1910.<ref name="Source1"/> Nama Jepang dari seri tersebut pertama kali diteukan dalam sebuah teks puisi dari abad ke-18 yang berjudul ''[[Man'yōshū]]'' atau ''Koleksi Sepuluh Ribu Dedaunan'', yang
mengacu pada dedaunan musim gugur yang berwarna-warni (''momoyogusa''), dan terkadang beberapa bunga [[seruni]] dan artemisia yang mekar pada musim gugur.<ref name="Source2"/>
Momoyagusa (Dunia Hal) dianggap karya masterblok kayu Sekka. Set tiga jilid tersebut ditugaskan antara tahun 1909 dan 1910 oleh firma penerbitan Unsōdō of Kyoto. [1] Nama Jepang dari seri ini dapat ditemukan di teks puitis abad ke delapan Koleksi Ten Thousand Leaves (Man'yōshū), yang mengacu pada ramuan musim gugur multi-daun (momoyogusa), mungkin krisan atau apsintus. [2] Karya gambar enam puluh menampilkan berbagai lanskap, gambar, tema klasik, dan topik inovatif, yang ditangkap di tempat yang kecil. Mereka menunjukkan penguasaan penuh Sekka terhadap gaya tradisional Rimpa, serta menggabungkan pendekatan dan pemahamannya sendiri tentang inovasi yang mempengaruhi Jepang pada saat itu. [1]
 
''Momoyagusa (A World of Things)'' is considered Sekka's woodblock-print masterpiece. The three-volume set was commissioned between 1909 and 1910 by the publishing firm Unsōdō of Kyoto.<ref name="Source1"/> The Japanese name of the series can first be found in the eighth-century poetic text ''Collection of Ten Thousand Leaves'' (''[[Man'yōshū]]''), which refers to a multi-leaved autumnal herb (''momoyogusa''), possibly a chrysanthemum or wormwood.<ref name="Source2"/> The sixty image work displays a variety of landscapes, figures, classical themes, and innovative subjects, captured in a small space. They show Sekka's complete mastery of traditional Rimpa style, as well as combining his own approach and understanding of the innovations influencing Japan at the time.<ref name="Source1"/>