Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (-Walikota, +Wali kota; -walikota, +wali kota) |
Panca Suci (bicara | kontrib) →Tokoh silat dari Minangkabau: Beni Budaya Gmps |
||
Baris 17:
Ada pendapat yang mengatakan bahwa '''silat''' itu berasal dari kata '''silek'''. Kata silek pun ada yang menganggap berasal dari siliek, atau si liat, karena demikian hebatnya berkelit dan licin seperti belut. Di tiap Nagari memiliki tempat belajar silat atau dinamakan juga '''sasaran silek''', dipimpin oleh guru yang dinamakan Tuo Silek. Tuo silek ini memiliki tangan kanan yang bertugas membantu dia mengajari para pemula.
Orang yang mahir bermain silat dinamakan '''''pandeka''''' (pendekar). Gelar Pandeka ini pada zaman dahulunya ''dilewakan'' (dikukuhkan) secara adat oleh ninik mamak dari [[nagari]] yang bersangkutan. Namun pada zaman penjajahan gelar dibekukan oleh pemerintah Belanda. Setelah lebih dari seratus tahun dibekukan, masyarakat adat Koto Tangah, Kota Padang akhirnya mengukuhkan kembali gelar Pandeka pada tahun 2000-an. Pandeka ini memiliki peranan sebagai ''parik paga dalam nagari'' (penjaga keamanan negeri), sehingga mereka dibutuhkan dalam menciptakan negeri yang aman dan tentram. Pada awal tahun ini (7 Januari 2009),
== Sejarah ==
|